tag:blogger.com,1999:blog-79773469099695369942024-03-19T03:41:42.558-07:00Iklan Jawa TengahIklan Online Rakyat Jawa TengahKendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comBlogger524125tag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-49748341543767186412022-12-31T01:09:00.001-08:002022-12-31T01:09:07.407-08:00Content Placement Dari Iklan Jawa TengahContent placement dari iklan Jawa Tengah content placement merupakan sebuah strategi post atau memasang artikel promosi tentang brand Anda di blog maupun website di luar blog utama atau di blog dan situs orang lain. Secara istilah dan praktis content placement adalah mempublikasi konten berupa artikel di website atau blog lain untuk membangun reputasi sebuah entitas bisnis. <br/><br/>
<img alt="Content Placement" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYruHU3T3Uewt6jclA5OCEgaIjtWZa6FRHp9214W3_uLSmRISq7NJ2d_Fz9r5nt22byaYyJTtyfMwchCi_oPCo44hOdGC9mK-kLXXWC1QLTmhEKk_oEiYKjWA6n9d8nhyuB3HwyW8zshgCzKqEYnICMuidnsQV8qN2y7J_-dh4U0FMTq_daBSNZ7We/s1600/content-placement.png"/>
<br/><br/>
Secara singkatnya definisi <a href="https://www.unikbaca.com/2017/04/penerbit-content-placement-indonesia.html">content placement</a> ialah promosi konten berupa artikel yang dilakukan oleh pihak lain ke dalam blog milik orang lain. Content placement merupakan cara pemasaran produk yang paling efektif, karena blog dan website menjadi media yang sering masyarakat buka dan gunakan untuk mencari informasi.<br/><br/>
Secara harfiah dan gamblang content placement mengacu pada ruang atau kanal promosi bagi konten Anda di media lainnya. Dengan banyaknya platform di dunia digital saat ini content placement mantap digunakan. Content placement adalah sebuah bentuk kerjasama antara pemilik blog atau website dengan individu, brand, perusahaan atau pihak lainnya yang sedang menginginkan promosi secara online.<br/><br/>
Menurut bahasa content placement sendiri terdiri atas dua kata, yakni content dan juga placement. Content merupakan informasi yang disediakan sedangkan placement penempatan. Content placement merupakan strategi digital marketing di blog dan website yang sangat bagus untuk meningkatkan brand awareness, ini jasa yang bisa digunakan.<br/><br/>
Content placement atau penempatan konten, adalah strategi promosi digital dengan cara menerbitkan konten editorial pada sebuah blog atau website yang anda inginkan. Content placement merupakan strategi pemasaran online yang bisa dimanfaatkan dalam dunia bisnis digital karena menyasar target tepat sasaran, yakni pembaca.<br/><br/>
Tentu bagi yang bekerja dalam dunia digital marketing istilah ini sudah tidak asing. Lalu sebenarnya content placement adalah apa, mari temukan jawabannya disini. Content placement merupakan salah satu strategi pemasaran online dalam dunia bisnis digital yang sangat baik dan targetting tepat sasaran.<br/><br/>
Content placement sebagai salah satu cara yang sangat efektif dalam melakukan optimalisasi SEO dan mesin pencari khusus nya Google, penyedia jasa content placement saat ini sedang menjadi andalan para pelaku bisnis digital atau online.<br/><br/>
Biasanya para blogger dan webmaster mendengarkan atau membaca istilah content placement itu dari rekan-rekan sesama blogger, dari medsos, dan juga biasanya dari email yang masuk pada mereka yang menanyakan apakah situs mereka menerima content placement atau tidak.<br/><br/>
Content placement adalah suatu kegiatan menata blog berupa penempatan konten dengan trik yang baik. Buat yang belum tahu, content placement adalah bentuk kerjasama di mana kita hanya perlu memposting artikel yang sudah disediakan pengiklan atau penulis konten.<br/><br/>
Content placement adalah strategi pemasaran secara online dengan cara memasang konten dalam bentuk tulisan, video dan gambar pada media blog dan website. Saat ini banyak penyedia jasa content placement individu ataupun digital agency yang melayani penempatan konten, dan mereka siap membantu situs web bisnis Anda.<br/><br/>
Buka jasa content placement jika yang merasa butuh langsung saja kirim email kami dan kami ucapkan terimakasih sudah berkunjung ke website kami. Apakah Anda tertarik untuk memasang iklan content placement.<br/><br/>
Content placement adalah salah satu tren yang menjadi strategi pemasaran pada bisnis online dan juga dalam praktik SEO website saat ini. Content placement, adalah kerjasama yang biasanya dilakukan antara blogger atau pemilik website dengan pemilik website lain yang membutuhkan ulasan tentang bisnis mereka di suatu situs.<br/><br/>
Apa anda pernah mendengar tentang istilah content placement, bagi para blogger yang sudah lama memulai debutnya dalam dunia tulis menulis blog tentu sudah paham dengan istilah ini. Content placement merupakan salah satu tren strategi pemasaran dalam bisnis daring ini.<br/><br/>
Secara istilah dan praktis, content placement adalah publikasi konten berupa artikel ke dalam blog atau situs lain. Content placement di unikbaca com adalah pilihan tepat buat kamu yang berencana meningkatkan peringkat website kamu di mata google. Dibuka jasa content placement dan Blogroll di blog indonesia unikbaca com.<br/><br/>
Content placement adalah cara terbaik untuk mempromosikan website bisnis anda yang ditulis dalam sebuah artikel dalam Blog ini. Artikel bisa dari anda atau pemilik situs yang menulisnya dengan syarat ketentuan mereka.<br/><br/>
Apabila saat ini Anda sedang merasa kesulitan dalam mempromosikan bisnis ataupun produk Anda, Content Placement merupakan salah satu solusinya. Biasanya didalam artikel Content Placement boleh menyisipkan link keluar atau backlink untuk blog website pemesan jasa tersebut. <br/><br/>
Sebelum anda menghubungi penyedia content placement saya saran untuk membaca tips memilih jasa content placement agar anda merasa lebih nyaman menggunakan jasa mereka.<br/><br/>
Content placement atau penempatan konten merupakan bentuk kerjasama promosi digital antara blogger dengan pengguna kerjasama tersebut dalam bentuk konten artikel. Jasa content placement terbuka bagi siapa saja yang saat ini bingung dengan pemasangan konten di website lain.<br/><br/>
Content Placement adalah sebuah kesepakatan dalam kerjasama antara dua blog untuk memberikan keuntungan yang sama. Disini sang pemilik blog yang memiliki keuntungan berupa materi pengiklan berupa promosi. Apakah anda pemilik blog atau situs yang sedang mencari jasa promosi bisnis dalam bentuk content placement kami unikbaca com solusi tepat nya.Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-57687801712206746482022-12-06T02:57:00.000-08:002022-12-06T02:57:15.418-08:00Laptop Gaming Terbaik Tampil Lebih CanggihROG Zephyrus M16 (GU603Z) Tampil Lebih Canggih dengan Sederet Upgrade. “Unleash The Legend Inside with 12th Gen Intel® Core™ i7/i9 Processor”. Tahun 2021 silam ROG Zephyrus M16 hadir dengan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya di dalam sebuah laptop gaming. Sesuai dengan namanya, ROG Zephyrus M16 mengusung layar berukuran 16-inci, sebuah ukurang yang sangat tidak umum pada saat itu apalagi di laptop gaming. <br/><br/>
<a href="https://www.unikbaca.com/2022/12/laptop-gaming-terbaik.html"><img alt="Laptop Gaming Terbaik" title="Laptop Gaming Terbaik" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYBL4YimTW9hN2SkxXrRbw_bg15A8bI6lermx15HggfysbPrwJ6hqg7u2bo6DbXM6RqOsQG-LXFTP9_x-2yo_NaJQcAt_o41elp5zquEZYP0vL712Q9uDpnwCr5TH4HHHRfxSl9e9jRzRB6yMeHNiNA4B22SIctS2szs1DtjgpF8cfbQiJJhFVQaDD/s1600/laptop-gaming-terbaik.png"/></a>
<br/><br/>
Meski demikian, layar 16-inci ternyata hadir dengan kelebihan tersendiri. Selain memiliki ukuran lebih besar dari rata-rata laptop gaming (yang sebagian besar masih mengusung layar 15-inci), layar ROG Zephyrus M16 ternyata tidak serta merta membuat ukuran bodi laptop gaming tersebut membengkak. <br/><br/>
Berkat teknologi super narrow bezel, ROG Zephyrus M16 mampu menghadirkan layar 16-inci dengan form factor seperti laptop 15-inci. Dengan demikian, <strong><a href="https://www.unikbaca.com/2022/12/laptop-gaming-terbaik.html">laptop gaming terbaik</a></strong> gamer bisa menikmati game secara lebih immersive pada laptop dengan bodi yang tetap ringkas.<br/><br/>
ROG Zephyrus M16 juga menghadirkan standar baru pada kualitas layar di sebuah laptop gaming. Jika sebelumnya layar laptop gaming hanya berfokus pada fitur penunjang kegiatan bermain game, ROG Zephyrus M16 juga dapat mengakomodasi kebutuhan konten kreator. <br/><br/>
Ya, ROG Zephyrus M16 menggunakan layar beresolusi QHD serta mengusung rasio 16:10. Layarnya juga telah dikalibrasi, mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display, serta memiliki color gamut 100% DCI-P3.<br/><br/>
Lantas apakah ROG Zephyrus M16 tidak cocok untuk bermain game? Tentu saja tidak. Laptop gaming ini masih mengusung layar dengan refresh rate 165Hz dan response time 3ms. Didukung oleh CPU 11th Gen Intel Core H Series dan GPU NVIDIA GeForce RTX, ROG Zephyrus M16 juga sangat nyaman untuk bermain game.<br/><br/>
Gebrakan tersebut pun berlanjut dan di tahun 2022 kali ini ROG Zephyrus M16 kembali hadir dengan sederet fitur baru yang akan membuat para konten kreator lebih produktif dan gamer lebih menikmati pengalaman bermainnya. Sambut ROG Zephyrus M16 (GU603Z) yang sudah ditenagai oleh CPU 12th Gen Intel Core H Series.<br/><br/>
Lebih Powerful Berkat 12th Gen Intel Core H Series. ROG Zephyrus M16 (GU603Z) menggunakan CPU generasi terbaru yaitu 12th Gen Intel Core H Series. Di varian tertingginya, ROG Zephyrus M16 (GU603Z) dibekali dengan CPU Intel Core i9-12900H yang menggunakan konfigurasi dua jenis core terbaru yaitu Performance Core (P-Core) dan Efficient Core (E-Core). <br/><br/>
P-Core merupakan core CPU yang dihususkan untuk memproses tugas-tugas yang membutuhkan performa kencang seperti game dan aplikasi kreatif. Sedangkan E-Core hadir untuk memproses sebagian besar tugas-tugas minor yang biasanya berjalan di background seperti aplikasi anti-virus hingga system update.<br/><br/>
Konfigurasi core terbaru tersebut membuat pemrosesan di CPU dapat berjalan secara lebih optimal secara keseluruhan. Pada akhirnya, konfigurasi P-Core dan E-Core di 12th Gen Intel Core H Series dapat memberikan peningkatan performa yang siginifikan dibandingkan CPU generasi sebelumnya.<br/><br/>
Intel Core i7-12700H yang digunakan di unit pengujian kali ini misalnya. CPU high performance tersebut memiliki 6 P-Core dan 8 E-Core dengan total 14 core dan 20 thread (tiap P-Core memiliki 2 thread, sementara E-Core memiliki 1 thread) dengan kecepatan pemrosesan hingga 4,7GHz. <br/><br/>
Agar setiap P-Core dan E-Core dapat berkomunikasi secara optimal dengan sistem operasi, Intel juga menghadirkan fitur bernama Thread Director ke dalam CPU 12th Gen Intel Core H Series. Thread Director bertugas untuk menentukan proses mana yang bakal dikerjakan oleh P-Core ataupun E-Core.<br/><br/>
Lalu bagaimana dengan performanya? Berikut adalah hasil benchmark menggunakan Cinebench R15 dan R23 pada ROG Zephyrus M16 (GU603Z) yang menggunakan CPU Intel Core i7-12700H:<br/><br/>
GPU Generasi Baru dengan MUX Switch. Komponen generasi baru di ROG Zephyrus M16 (GU603Z) tidak hanya dari sisi CPU, tetapi juga GPU. Varian tertinggi laptop gaming ini sudah dibekali dengan GPU NVIDIA GeForce RTX 3070Ti. Tidak hanya itu, GPU di ROG Zephyrus M16 (GU603Z) dapat berjalan lebih kencang berkat konfigurasi TGP yang lebih tinggi dibandingkan pendahulunya.<br/><br/>
ROG Zephyrus M16 (GU603Z) yang dibekali CPU Intel Core i7-12700H dan GPU GeForce RTX 3060 misalnya, memiliki TGP (Total Graphic Power) hingga 120W (dengan ROG Boost). <br/><br/>
GP tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan TGP di GPU GeForce RTX 3060 di ROG Zephyrus M16 seri sebelumnya yang hanya berada di angka 95W (dengan Dynamic Boost). TGP yang lebih besar berbanding lurus dengan peningkatan performa grafis. <br/><br/>
Dengan kata lain, ROG Zephyrus M16 (GU603Z) terbaru memiliki performa grafis lebih baik dari pendahulunya. Tidak sampai di situ, ROG Zephyrus M16 (GU603Z) terbaru juga dibekali dengan MUX Switch. <br/><br/>
Chip khusus tersebut memungkinkan GPU GeForce RTX di ROG Zephyrus M16 (GU603Z) untuk dapat langsung terhubung dengan sistem tampilan (display). MUX Switch memangkas alur jalannya data yang sebelumnya harus melewati integrated GPU (iGPU) terlebih dahulu sebelum ke sistem tampilan. <br/><br/>
Kehadiran MUX Switch membuat GPU di ROG Zephyrus M16 (GU603Z) dapat menghasilkan performa terbaiknya. Peningkatan performa di berbagai judul game pun sangat terasa, yaitu rata-rata 10fps. Bahkan di game Rainbow Six Siege, peningkatan framerate menggunakan MUX Switch bisa mencapai 30fps. <br/><br/>
MUX Switch memberikan fleksibilitas bagi pengguna ROG Zephyrus M16 (GU603Z) untuk memaksimalkan potensi penggunaan laptopnya. Lebih Kencang dengan Memori DDR5 dan PCIe Gen4 SSD. Selain ditenagai oleh CPU dan GPU generasi terkini yang powerful, ROG Zephyrus M16 (GU603Z) juga dibekali sistem memori dan penyimpanan yang tidak kalah canggih.<br/><br/>
Untuk memori, ROG Zephyrus M16 (GU603Z) telah dibekali dengan 16GB dual-channel DDR5 RAM berkecepatan 4800MHz. Dalam skenario gaming, memori tersebut dapat membantu menaikkan minimum framerate sehingga meminimalisir efek stuttering saat bermain.<br/><br/>
ROG Zephyrus M16 (GU603Z) dibekali dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe Gen4 SSD. Penyimpanan generasi terkini tersebut juga menghadirkan kecepatan transfer yang sangat tinggi, yaitu dengan kecepatan baca hingga 7Gbps. SSD berkecepatan tinggi tersebut membuat proses loading di aplikasi, game, hingga booting dapat dilakukan lebih cepat.
Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-63826444401517657312021-12-28T00:17:00.005-08:002021-12-28T00:17:43.045-08:00Content Placement Iklan Jawa Tengah Ramai DibicarakanContent placement dari Iklan Jawa Tengah murahnya kebangetan hanya ribuan rupiah saja kini Iklan Jawa Tengah mempersembahkan backlink dalam content placement seperti ini sangat bagus, karena backlink jenis ini suatu hal sangat penting dalam sebuah blog atau website. Manfaat backlink <a href="https://www.unikbaca.com/2017/04/penerbit-content-placement-indonesia.html">content placement</a> juga sangat penting dalam memiliki website yang SEO friendly. Anda tidak bisa memandang rendah pengaruh backlink terhadap website anda. Backlink merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan traffic website anda. Apa itu backlink dan manfaat backlink untuk link, website, situs atau blog Anda?
<br /><br />
<img alt="Content Placement" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiRqsLxMgIDlzjDq_XGC7vA9gHiVEjgTZXIaowBfRg2J8ftTQtQETEFXzuJ53z7otilbaF8EV26zsJRXY_ilsiOy0Y2wzQZXMDdlNg3oaUzBFB61B-KyyXuDBNsrizxLxdA1wPVxUFqnAkVgEJVJx67aVWjKY-CK8b3SqV6z81KR0EatXvB9D9BtqJP" title="Content Placement" />
<br /><br />
Apa Itu Backlink? menurut Wikipedia, backlink adalah suatu referensi dari website lain terhadap website kita atau sebaliknya.
<br /><br />
Backlink merupakan salah satu faktor penentu yang dievaluasi algoritma Google tentang seberapa penting halaman website tersebut berada di halaman pertama pencarian. Backlink adalah salah satu konci kesuksesan dan keberhasilan sebuah link online anda.
<br /><br />
Penerapan backlink sebenarnya adalah sangatlah sederhana, hanya berupa tautan atau link situs anda yang berada di banyak situs lainnya. Maksudnya ialah sebuah website yang meletakkan link website anda di website mereka.
<br /><br />
Dalam melakukan optimasi SEO backlink merupakan hal yang sangat penting untuk anda lakukan. Backlink dapat memberikan manfaat yang positif terhadap website anda.
<br /><br />
Backlink merupakan salah satu faktor penentu baik atau tidaknya website anda di mata search engine, contohnya Google. Manfaat Backlink Untuk Website anda Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa dalam dunia SEO, backlink merupakan hal yang sangat penting.
<br /><br />
Hal ini merupakan suatu tolak ukur dalam keberhasilan suatu website untuk menduduki peringkat pertama search engine. Manfaat backlink pada SEO terutama SEO Offsite ialah untuk menaikan kredibilitas website di mata search engine.
<br /><br />
Secara gampangnya hal ini dapat memberitahukan Google bahwa situs kita merupakan suatu situs yang dapat dipercaya dan memberikan informasi yang benar-benar diinginkan oleh pembaca karena sudah dirujuk banyak sekali.
<br /><br />
Apakah jumlah backlink berpengaruh terhadap keberhasilan suatu website dalam menempati halaman pertama search engine? Jawabannya ialah iya dan tidak.<br /><br />
Website yang memiliki backlink 1000 belum tentu dapat mengalahkan website yang hanya memiliki backlink 500. Dari kualitas dari backlink tersebut juga berpengaruh terhadap Search Engine Results Pages (SERPs) suatu website.
<br /><br />
Maka dari itu penting untuk anda mengetahui website seperti apa yang menautkan link anda di website mereka. Jika website tersebut hanya sekedar blogspot atau wordpress saja, anda akan sedikit sulit untuk melawan kompetitor online anda dimesin pencari.
<br /><br />
Dibutuhkan beberapa website besar yang menautkan link anda di situs mereka. Seperti portal besar dan terstruktur, forum, atau website dengan domain authority dan page authority yang tinggi.
<br /><br />
Backlink mempunyai peranan yang cukup penting dalam hal SEO. Simak baik-baik beberapa manfaat atau fungsi backlink berikut ini :
<br /><br />
1. Meningkatkan posisi pada serp<br />
Apa itu Serp? Serp merupakan singkatan dari search engine result page. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya halaman hasil mesin pencari. Backlink merupakan hal yang penting dalam menaikkan posisi blog pada mesin pencari.
<br /><br />
2. Mempertahankan posisi serp<br />
Jika anda sudah berhasil meningkatkan posisi blog pada serp. Maka kali ini dengan backlink anda harus bisa mempertahankan posisi blog anda di mesin pencari.
<br /><br />
3. Meningkatkan ranking<br />
Jika anda ingin link anda memiliki ranking bagus di Google atau situs sejenisnya, ada baiknya anda memperhatikan backlink. Karena situs seperti ini juga menghitung jumlah backlink dalam menentukan ranking.<br /><br />
Anda tahu apa itu Backlink dan Fungsi backlink. Maka sekarang, saatnya untuk belajar beberapa teknik sederhana untuk menghasilkan Backlink menuju link anda. Satu hal yang harus anda ketahui tentang Backlink dalam SEO adalah, bukan jumlah backlink yang penting, tapi itu kualitas link yang lebih penting.<br /><br />
Membuat atau menanam link pada website yang populer dinilai bagus terhadap SEO website, Sebab dapat membantu dalam membangun otoritas brand atau merk yang kamu jalankan.
<br /><br />
Google melihat link yang kita tanam ini adalah indikasi yang baik sebab kita sudah memberikan atau menaruh informasi yang bisa bermanfaat dan berguna.
<br /><br />
Dari segi konsumen akan melihat sebagai informasi yang dapat digunakan dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu bila diperlukan.<br /><br />
Membangun otoritas melalui pembangunan link dapat membantu mengajak calon konsumen untuk mengenal produk maupun jasa milik kita.
<br /><br />
Dapat membantu juga dalam mempresentasikan perusahaan sebagai informasi, dan memberikan backlink alami yang disukai Google.<br /><br />
Apabila seorang pengguna internet membaca sebuah konten yang bagus dan melihat informasi yang berbentuk link maupun anchor text yang diarahkan ke website kita.
<br /><br />
Kemungkinan besar memiliki kesempatan yang bagus untuk mengklik link tersebut dan mencari lebih banyak dan mempelajari tentang isi website, blog atau link kita.<br /><br />
Seorang pencari informasi dan membaca sebuah konten artikel mereka bisa mengidentifikasikan link yang terdapat di dalam konten. Dan konsumen tersebut melihat nama brand yang kamu punyai terhubung di dalam banyak konten.
<br /><br />
Maka akan sangat mudah untuk mengetahui website kamu, melakukan branding itu merupakan manfaat besar untuk sebuah web atau blog inilah yang disebut content placement dalam internet.
Konsep kerja sama content placement seperti simbiosis mutualisme yang memiliki arti dapat menguntungkan kedua belah pihak.
<br /><br />
Hal ini menyebabkan banyak digital agency yang mengembangkan internet marketing, karena sadar akan keuntungan yang akan didapat. Hasilnya banyak perusahaan yang melakukan promosi produknya berupa iklan pada blog atau website.<br /><br />
Terakhir kami mau menawarkan content placement di 50 jaringan situs kami ini harga murah meriah dan dikerjakan secara manual, anda tinggal menyiapkan 50 artikel tentang situs anda, dengan se kreatif mungkin, kami tinggal memposting nya di 50 situs jaringan backlink kami ini.<br /><br />
Anda pun bisa memesan dimulai dari 10 jaringan backlink saja, jika anda tidak menginginkan di 50 jaringan ini untuk menghemat dana misalnya. Karena harganya masih sangat murah sekali buruan pesan sekarang dan tingkat terus jumlah backlink ke situs atau link anda. Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-77349451247836913802021-10-18T04:26:00.000-07:002021-10-18T04:27:12.259-07:00Link100Juta.com - Link Untuk Brand 100 Juta Rupiah<div dir="ltr"><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><div><a href="http://Link100Juta.com">Link100Juta.com</a> - Pasang link untuk brand 100 juta rupiah, <a href="https://www.link100juta.com/">link 100 juta</a> adalah Brand awareness is a marketing term that describes the degree of consumer recognition of a product by its name.<br><br></div><div>Creating brand awareness is a key step in promoting a new product or reviving an older brand.</div><div><br>Ideally, awareness of the brand may include the qualities that distinguish the product from its competition.<br><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-45023115908049007252021-10-08T14:09:00.001-07:002021-10-08T14:09:56.148-07:00Lantai Outdoor<div dir="ltr"><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><div>Wpc Outdoor memiliki kualitas anti air, anti uv, anti rayap, tahan puluhan tahun. kayu wpc bisa digunakan utk Lantai, Dinding, Pagar, Partisi, Plafon,<br>Indoor & Outdoor. info lebih jelas hub<br>Telepon : 021-29200969 Hp : 085888656548 / 081287775848<br>web : <a href="http://www.wpcwoodindonesia.com">www.wpcwoodindonesia.com</a><br>email : <a href="mailto:wpcwood@yahoo.com">wpcwood@yahoo.com</a><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-42982549453186216002021-10-08T14:03:00.001-07:002021-10-08T14:03:58.912-07:00JUAL JOYPOLINSE JOYBIZ INDONESIA - WA 0899 5027 427<div dir="ltr">WA 08995027427 * AGEN RESMI JOYPOLINSE * JUAL JOYPOLINSE JOYBIZ INDONESIA DIJAMIN 100% Asli * Pengiriman Cepat ke Seluruh Indonesia * Bisa Bayar Ditempat * Bisa Bayar Dirumah * Bisa COD<br><br>Benefit Joypolinse :<br>* Menjaga kesehatan mulut secara menyeluruh.<br>* Memperkuat gusi dan menghindari radang gusi<br>* Membunuh bakteri dan senyawa penyebab bau mulut<br>* Membuat nafas tetap segar<br>* Mengurangi penimbunan plak pada gigi, gingivitis, serta peradangan gusi tahap awal<br>* Membantu mencegah karang gigi dan gigi berlubang.<br>* Membantu mencegah kemunculan noda pada permukaan gigi dan membuat gigi bersih cemerlang<br><br><br>AGEN RESMI JOYPOLINSE || WA 08995027427 || JOYBIZ INDONESIA<br><a href="https://www.youtube.com/watch?v=KnXiILldZTw">https://www.youtube.com/watch?v=KnXiILldZTw</a><br><a href="https://joybiz.co.id/nurula111166">https://joybiz.co.id/nurula111166</a><br><a href="https://www.facebook.com/tokoprodukherbalterlaris/posts/1738155162982423">https://www.facebook.com/tokoprodukherbalterlaris/posts/1738155162982423</a><br><a href="https://joybiz.co.id/sukdan181048">https://joybiz.co.id/sukdan181048</a><br><a href="https://rizkibarokah.com/joybiz">https://rizkibarokah.com/joybiz</a><br><a href="http://bit.ly/joypolinse-joybiz-indonesia">http://bit.ly/joypolinse-joybiz-indonesia</a></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-49792221274803530102021-10-08T13:45:00.001-07:002021-10-08T13:45:57.607-07:00Agen Foredi Boyke di Yogyakarta - WA 0899 5027 427<div dir="ltr"><div>Foredi Gel Aman, 0899-5027-427 (Tri), Foredi Gel Yogyakarta, Alamat Foredi Yogyakarta, Foredi Yogyakarta, Foredi Yogyakarta Apotik, Agen Foredi Yogyakarta, Foredi Ejakulasi Dini, Foredi Eceran, Foredi Gasa Yogyakarta, Agen Resmi Foredi Yogyakarta, Apotek Penjual Foredi Yogyakarta, Apotek Agen Foredi Yogyakarta, Agen Foredi Jogja. </div><div><br></div><div>Untuk anda yang berada di Kota Jogja dan sekitarnya bisa juga kami layani dengan memesan ke kami. Kami siap kirim ke alamat anda hingga sampai ke tangan anda. Kami bekerja sama dengan jasa pengiriman untuk mengirim ke alamat anda - Bisa COD<br><br>Info dan Pemesanan Boyke COD Jogjakarta WA 0899-5027-427 - Agen Foredi Boyke di Jogja - <a href="https://www.facebook.com/agenforedijogja">https://www.facebook.com/agenforedijogja</a> - <a href="https://www.youtube.com/watch?v=fDj9KuQ_ATY">https://www.youtube.com/watch?v=fDj9KuQ_ATY</a> - <a href="http://lapakforedigel.blogspot.com">http://lapakforedigel.blogspot.com</a><br><br>WA 08995027427, <a href="http://obatkuatsehat.com">obatkuatsehat.com</a><br></div><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><br></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-55598122660182287452021-10-08T13:37:00.000-07:002021-10-08T13:38:02.720-07:00HARGA TANGKI PERTAMINA JUAL TANGKI PERTAMINA<div dir="ltr"><div>JASA PEMBUATAN TRUK TANGKI DAN TANGKI PENAMPUNGAN (STORAGE)<br><br>TANGKI AIR,TANGKI SOLAR,TANGKI BBM,TANGKI SEMEN,TANGKI HIBLOW,TANGKI MIXER,TANGKI PENAMPUNGAN,TANGKI ASPAL,TANGKI VACCUM,TANGKI TINJA,TANGKI PENYIRAMAN,TANGKI STORAGE,TRUK TANGKI,TANGKI PEMADAM,TANGKI WATER SPRAYER,TANGKI WATER CANON DLL<br>INFO LEBIH LANJUT KUNJUNGI WEBSITE<br><br><a href="https://kontraktorkaroseri.blogspot.com/2021/09/harga-jual-tangki-pertamina-penjualan.html">https://kontraktorkaroseri.blogspot.com/2021/09/harga-jual-tangki-pertamina-penjualan.html</a><br><br>0821 2043 3331 - 0857 5333 2960 - 0813 8952 2906<br></div>-- <br><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><span style="color:rgb(34,34,34)"><font face="times new roman, serif"><b>Hormat Kami</b></font></span><div><font color="#222222"><br></font><font color="#444444" face="tahoma, sans-serif"><b>UNIKBACA. COM</b></font><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-77233775535751763842021-10-08T13:31:00.001-07:002021-10-08T13:31:45.253-07:00JASA KONTRAKTOR KOLAM RENANG TERPERCAYA<div dir="ltr"><div>MITRA JASA TEHNIK POOL Menaruh perhatian besar dalam kualitas pekerjaan yang kami<br>> sediakan,<br>> Kami menawarkan layanan yang akan membantu Anda merancang,<br>> membangun,<br>> memelihara dan memperbaiki investasi kolam renang anda,<br>> sehingga anda<br>> akan dapat menikmati kolam impian anda bebas gangguan pada<br>> harga yang<br>> wajar. Tidak hanya itu kami membantu anda merancang dan<br>> membangun kolam<br>> renang yang sempurna untuk anda, kami dapat membantu untuk<br>> mempertahankannya sehingga Anda dapat menikmati selama<br>> bertahun-tahun<br>> yang akan datang.<br>> Membangun<br>> kolam renang baru dapat<br>> menghasilkan biaya konstruksi yang tinggi jika anda menyewa<br>> profesional<br>> yang salah. Itulah sebabnya kami berusaha untuk memberikan<br>> biaya wajar<br>> dan kualitas tertinggi di pasar saat ini. MITRA JASA TEHNIK POOL<br>> adalah<br>> kontraktor yang dapat memberikan pendapat jujur dan ahli di bidang pembuatan kolam renang<br>> tidak hanya sebuah bak penuh air tapi mereka adalah suatu<br>> sistem operasi<br>> yang kompleks yang memerlukan pengetahuan yang hanya<br>> berasal dari<br>> pengalaman.<br>> Kami menawarkan begitu banyak layanan one stop service:<br>> Design<br>> & membangun kolam renangPerawatan<br>> dan perbaikan kolam renangRenovasi<br>> kebocoran kolam renang<br>> Kolam renang beton yang memiliki<br>> fleksibilitas desain yang luar biasa untuk ditempatkan ke<br>> setiap ruang<br>> dari berbagai ukuran, dan dapat dengan mudah dibuat menjadi bentuk apapun.<br><br>Anda sedang mencari kontraktor jasa pembuatan kolam renang yang murah dan terjangkau , anda sudah tepat jika memilih kami sebagai partner konstruksi untuk membuat kolam renang dan terpercaya. Hal yang membuat kami dipercaya dan disukai oleh banyak pelanggan yaitu ahli membuat kolam renang,pekerja yang profesional,biaya murah terjangkau, desain mewah dan elegan,peralatan,perlengkapan dan aksesoris yang sudah tersedia jadi anda tidak perlu membelinya diluar, istilah kami adalah Kontraktor Jasa Pembuatan Kolam Renang yang Komplit<br><br>MITRA JASA, Batang, 082325769382, <a href="http://www.kontraktorkolamrenang.net">http://www.kontraktorkolamrenang.net</a><br></div>-- <br><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><span style="color:rgb(34,34,34)"><font face="times new roman, serif"><b>Hormat Kami</b></font></span><div><font color="#222222"><br></font><font color="#444444" face="tahoma, sans-serif"><b>UNIKBACA. COM</b></font><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-66571955805084273392021-10-08T13:25:00.001-07:002021-10-08T13:25:30.555-07:00Efek Samping Agneta Red Wine - WA 0899 5027 427<div dir="ltr">DISTRIBUTOR RESMI JUAL AGNETA RED WINE GARANSI ASLI 100% , manfaat agneta red wine, efek samping agneta red wine, khasiat agneta red wine<br><br>Manfaat Agneta Red Wine<br><br>* Meningkatkan Vitalitas Pria<br>* Mengatasi Ejakulasi Dini<br>* Melancarkan Aliran Darah<br>* Meningkatkan Libido<br>* Menambah Gairah<br>* Tahan Lama<br>* Membantu Penyembuhan Prostat<br>* Menambah Kesuburan<br><br>Agneta Red Wine, Cara Order cukup info nama + alamat + kec + kab + kodepos kirim ke 08995027427, manfaat agneta red wine, efek samping agneta red wine, khasiat agneta red wine, agneta red wine,agneta red wine adalah,agneta red wine manfaat,agneta red wine denpasar,agneta red wine halal,agneta red wine surabaya,khasiat agneta red wine,harga agneta red wine,testimoni agneta red wine,bahaya agneta red wine,manfaat agneta red wine,agneta red wine oktaviano shop kota denpasar bali.<br clear="all"><div><br></div>-- <br><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><span style="color:rgb(34,34,34)"><font face="times new roman, serif"><b>Hormat Kami</b></font></span><div><font color="#222222"><br></font><font color="#444444" face="tahoma, sans-serif"><b>UNIKBACA. COM</b></font><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-5431228459943798362021-10-08T12:29:00.001-07:002021-10-08T12:29:24.999-07:00Warna Indah Toko Cat Terdekat di Bekasi Produk Asli<div dir="ltr">Warna Indah Toko Cat Terdekat di Bekasi Produk Asli<br><br>Toko Cat Bekasi merupakan toko cat terlengkap yang menyediakan berbagai macam jenis merek produk cat berkualitas dan bermutu di daerah bekasi, jawa barat.<br><br>Toko Cat Bekasi menyediakan cat untuk rumah, pabrik, kantor, motor, mobil, kayu, lantai, atap, tembok, jalan, tangki dan lain sebagainya.<br><br>Harga yang ditawarkan pun sangat murah dan terjangkau sehingga banyak pelanggan kembali lagi untuk berbelanja ke Toko Cat Bekasi.<br><br>Selain itu Toko Cat Bekasi juga melayani secara online bagi pelanggan yang tidak sempat keluar rumah,<br><br>Apapun kebutuhan cat Anda, datang saja ke Toko Cat Bekasi, lengkap, murah, asli dan bergaransi.<br><br>Toko Cat Warna Indah Bekasi<br>Hubungi<br>Bapak Torikun<br>Telp / Wa 087782374265<br clear="all"><div><br></div>-- <br><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><span style="color:rgb(34,34,34)"><font face="times new roman, serif"><b>Hormat Kami</b></font></span><div><font color="#222222"><br></font><font color="#444444" face="tahoma, sans-serif"><b>UNIKBACA. COM</b></font><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-31048105553366661292021-10-08T12:08:00.001-07:002021-10-08T12:08:17.932-07:00Bingung Cari Jasa Sewa Truk Box? Alam Samudera Trans Jawabannya<div dir="ltr"><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><div dir="ltr"><div>Kalau Anda ingin menyewa jasa truk box namun bingung cari jasa sewa truk box untuk keperluan antar barang Anda, Alam Samudera Trans adalah solusi tepat untuk Anda.<br><br>Kami melayani pengiriman dan pengantaran barang baik itu di dalam kota, luar kota, pulau ke seluruh Indonesia. Baik itu pindahan, pengiriman produk pabrik, barang event maupun project.<br><br>Armada yang kami sediakan mulai dari engkel box, fuso, wingbox, CDE, CDD, CDD long dan masih banyak lagi jenis lainnya yang bisa Anda pergunakan sesuai kebutuhan angkut barang Anda.<br><br>Kami berdomisili di Jakarta Timur dan melayani angkutan barang / pengantaran barang ke Bekasi, Tangerang, Bogor, Cikarang, Karawang, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera hingga ke seluruh Indonesia.<br><br>Di dukung oleh SDM yang berpengalaman di bidang transportasi, karoseri dan angkut barang, supir - supir yang jujur dan mengerti setiap daerah di Indonesia. Dilengkapi juga dengan GPS tracking di setiap truk box kami untuk memonitor kendaraan dan pengantaran barang Anda.<br><br>Kenapa harus di Alam Samudera Trans? Karena AST telah berpengalaman dalam bidang pengantaran barang selama puluhan tahun dan telah memiliki klien tetap yang terjalin baik dari dulu hingga ki ni, kami juga tidak memakai jasa mitra (pihak ketiga), semua armada kami adalah milik sendiri, serta di rawat dengan baik.<br><br>Hubungi kami untuk mendapatkan penawaran menarik dan info lebih lanjut. Konsultasi Gratis!<br><br>HP / WA : 0813 8002 0009 (Heri P)<br>Website : <a href="https://www.jasamobilbox.com">https://www.jasamobilbox.com</a><br></div></div></div></div> Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-53477764777586516822015-06-12T18:51:00.000-07:002022-01-10T17:55:41.201-08:00Direktori Toko Online Shopius<br />Direktori Toko Online Shopius - Yo sobat, pasti sobat sema sudah tidak asing dengan yang namanya Bekanja Online, Nah Belanja online adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui media Internet. Kegiatan belanja online ini merupakan bentuk transaksi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-47045060425689207792015-05-18T05:32:00.000-07:002022-01-10T17:55:41.478-08:00Apa itu File Temporary di Windows<br />Apa itu File Temporary di Windows - Mungkin bagi sobat yang sering mainan komputer sering mendengar atau melihat atau menemukan kata File Temporary di Windows. Nah, apa sih sebenarnya File Temporary itu, Penting ngga sih File itu? Di postingan ini kita akan sedikit membahas mengenai hal tersebut.<br /><br /><br /><br /><br />Apa itu File Temporary?<br />File Temporary di Windows adalah file-file yang dibuat atau Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-60736689249154649032015-05-16T21:07:00.000-07:002022-01-10T17:55:41.648-08:00Cara Menghemat Baterai Laptop<br />Cara Menghemat Baterai Laptop - Setiap pengguna laptop/notebook pasti pernah merasa bahwa baterai laptopnya cepat habis, ya mungkin dulunya sih belum karena baru jadi baterai laptop masih tahan lama tetapi lama-kelamaan baterai akan lebih cepat habis seiring pemakaian.<br /><br /><br /><br />Nah, sebenarnya system bawaan wondows itu ada yang namanya Power Saving Mode (Mode Penghemat Daya) namun jika baterai laptopKendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-78918204807598561262015-05-15T18:07:00.000-07:002022-01-10T17:55:41.819-08:00Aktivitas Yang Dapat Membuat Kuota Internet Cepat Habis<br />Aktivitas Yang Dapat Membuat Kuota Internet Cepat Habis - Yo, sobat, mungkin saat sobat berselancar di dunia internet, sobat pernah mengalami yang namanya kehabisan kuota. Hal ini mungkin sangat membuat sobat kesal. Terlebih jika kuota internet habis saat mengerjakan tugas, wah itu sudah ternasuk gawat sobat, bisa-bisa tugas ngga selese tuh.<br /><br /><br /><br /><br />Nah, dari situ saya akan coba share beberapa Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-45662451419958465982015-05-04T23:53:00.000-07:002022-01-10T17:55:41.990-08:00Cara Pasang Widget Tukar Link Dengan Scroll<br />Cara Pasang Widget Tukar Link Dengan Scroll - Yo, lama nih ga posting, nah, mumupung lagi sempet kali ini saya mau post tutorial singkat, sesuai judul dulu juga sudah pernah di singgung tentang masalah Tukar Link tapi tak apa lah. <br /><br /><br /><br />Pada dasarnya Tukar Link adalah cara yang dilakukan oleh 2 orang blogger atau website dimana mereka menempatkan link satu sama lain di blog/website dan saling Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-6927195675475573262015-04-28T03:27:00.000-07:002022-08-19T18:10:36.141-07:00Pengertian CRM (Customer Relationship Management) Menurut Ahli<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian CRM (Customer Relationship Management)</b></div><div style="text-align: justify;">CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi-aksi perusahaan yang terkoordinasi (Kalakota, 2001). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Pelanggan tidak menginginkan diperlakukan secara sama. Akan tetapi mereka ingin diperlakukan secara individual. Namun, pada dasarnya CRM merupakan suatu cara untuk menganalisa perilaku pelanggan yang dimiliki perusahaan, dimana melalui hasil analisa tersebut, perusahaan dapat menentukan cara bagaimana agar dapat melayani para pelanggannya secara lebih personal, sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Sasaran utama CRM bukan terletak pada kepuasan pelanggan, tetapi lebih mengarah pada loyalitas pelanggan. Maksudnya adalah agar pelanggan tidak hanya puas saat memakai produk perusahaan, melainkan meningkatkan loyalitas pelanggan pada perusahaan. (Strene, 2000). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable. (Kalakota, 2001)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Keuntungan Penggunaan CRM </b></div><div style="text-align: justify;">Keuntungan dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas pelanggan. (Widjaja, 2000)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Manfaat dan Tantangan CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Potensi manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar dan menguntungkan. Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan penyesuaian dan personalisasi real-time atas berbagai produk dan jasa berdasarkan pada keinginan, kebutuhan, kebiasaan membeli serta siklus hidup para pelanggan. CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang dipilih oleh pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari perusahaan dan nilai pelanggan yang besar bagi para pelanggannya. (O’Brien, 2005)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Tiga Fase CRM </b></div><div style="text-align: justify;">Tiga fase yang dilakukan dalam CRM adalah mengakuisisi pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik. Meningkatkan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya. Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan (retain). Dengan menawarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan spesifik bukan yang dibutuhkan oleh pelanggan pasar, karena nilai jasa bagi pelanggan adalah nilai proaktif yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Fokus perusahaan saat ini adalah bagaimana mempertahankan pelanggan yang sudah ada pasti memberikan keuntungan bagi perusahaan dari pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru yang belum tentu menguntungkan dan loyal terhadap perusahaan. (Kalakota, 2001)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Klasifikasi CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Aplikasi yang menerapkan CRM diklasifikasikan menjadi dua (Dyche, 2002), yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">CRM Operasional </div><div style="text-align: justify;">CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam interaksi dengan pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web. Melalui web, suatu perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa contoh pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya:</div><div style="text-align: justify;">1) Menyediakan pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami kesulitan dalam mencari produk yang mereka inginkan, karena itu diperlukan fasilitas search</div><div style="text-align: justify;">2) Menyediakan produk atau pelayanan gratis, sesuatu yang dapat menarik pelanggan untuk mengunjungi web adalah tersedianya produk atau pelayanan gratis</div><div style="text-align: justify;">3) Menyediakan pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk</div><div style="text-align: justify;">4) Menyediakan pemesanan on line</div><div style="text-align: justify;">5) Menyediakan fasilitas informasi status pemesanan </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>CRM Analitik </b></div><div style="text-align: justify;">CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan. CRM Analitik berperan dalam melaksanakan analisis pelanggan dan pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Data yang digunakan pada CRM Analitik adalah data yang berasal dari CRM Operasional.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Fokus Bisnis pada CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Mengelola berbagai hubungan pelanggan melibatkan dua tujuan yang saling berkaitan : pertama, memberi organisasi dan semua karyawannya yang berhadapan dengan pelanggan, satu pelanggan lengkap tentang setiap pelanggan di setiap hal dan di lintas semua saluran; dan, kedua, memberi pelanggan satu pandangan lengkap tentang perusahaan dan saluran-salurannya yang luas. CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas fungsi perusahaaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI software serta database yang dijalankan melalui Web, yang mengintegrasikan proses-proses ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya, dan mendukung kerja sama antara perusahaan dengan para pelanggan, serta mitranya.(O’Brien, 2005).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pemasaran dan Pemenuhan Pesanan pada CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Sistem CRM membantu para praktisi pemasaran menyelesaikan kampanye pemasaran langsung dengan mengotomatisasi tugas-tugas seperti pengkualifikasian pemasaran pada sasaran, dan penjadwalan serta penelusuran pengiriman surat pemasaran langsung. Kemudian, software CRM akan membantu para praktisi pemasaran untuk menangkap dan mengelola data respons pelanggn dan calon pelanggan di database CRM, serta menganalisis nilai pelanggan dan nilai bisnis dari kampanye pemasaran langsung perusahaan. CRM juga membantu dalam pemenuhan respons calon pelanggan serta pelanggan dengan secara tepat menjadwalkan kontak penjualan serta memberi informasi yang tepat atas produk dan jasa bagi mereka, sementara sambil menangkap informasi yang relevan untuk disimpan ke dalam database CRM. (O’Brien, 2005)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Layanan dan Dukungan untuk Pelanggan</b></div><div style="text-align: justify;">Sistem CRM memberi para staf penjualan alat software dan akses real-time ke database umum pelanggan yang dapat dibagi bersama dengan para praktisi penjualan dan pemasaran. CRM membantu para manajer layanan pelanggan membuat, menetapkan, dan mengelola berbagai permintaan atas layanan dari pelanggan. Software call center mengirimkan semua panggilan ke para staf dukungan untuk pelanggan berdasarkan pada keahlian serta otoritas mereka untuk menangani permintaan layanan tertentu. Software help desk membantu para staf layanan untuk pelanggan membantu para pelanggan yang memiliki masalah dengan suatu produk atau jasa, dengan memberi data layanan dan saran yang relevan untuk mengatasi masalah tersebut. Layanan mandiri berbasis web memungkinkan para pelanggan mengakses dengan mudah informasi pendukung pribadi di situs Web perusahaan, dengan tetap memberi mereka pilihan untuk menerima bantuan lebih jauh secara online atau melalui telepon dari personel layanan pelanggan.(O’ Brien, 2005)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Aktivitas Utama dari Konsep CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Aktivitas CRM pada dasarnya betujuan agar perusahaan Unilever dapat mengenali pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Membangun database pelanggan yang kuat</div><div style="text-align: justify;">Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya di masa mendatang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk perusahaan yang menangani pelanggan corporate mungkin akan lebih mudah karena jumlah pelaggannya terbatas. Tetapi bagi perusahaan yang menangani pelanggan retail tentu saja dibutuhkan sistem dan prosedur pengumpulan database yang lebih kompleks.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan database pelanggan. Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yang datanya harus diisi dengan lengkap oleh pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan dan yang paling populer tentu saja adalah dengan menerbitkan katu keanggotaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa perusahaan retail besar di Indonesia menerbitkan kartu keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka seperti Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Carrefour menerbitkan kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan bekerja sama dengan GE Finance.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Contoh lainnya adalah Telkomsel yang mengeluarkan layanan SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. Ini dilakukan karena yang terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu faktor penting agar pelanggan memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah dengan memberikan penawaran benefit untuk pelanggan. Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka manjadi anggota contohnya Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan hanya membayar 50% dari harga perdana.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Membuat profil dari setiap pelanggan </div><div style="text-align: justify;">Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern mereka tentang produk atau layanan perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis dan berbagai data pendukung lain, profilling semacam ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan</div><div style="text-align: justify;">Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aspek revenue dilihat dari beberapa hal :</div><div style="text-align: justify;">(1) Dari penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang.</div><div style="text-align: justify;">(2) Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut padan tahun-tahun mendatang</div><div style="text-align: justify;">(3) Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan oleh perusahaan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan dari aspek biaya, yang perlu dihitung adalah mulai dari biaya akuisisi ( acquisition cost ) hingga biaya untuk mempertahankan mereka ( retention cos ). Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost, biaya dari kesempatan yang hilang karena melayani pelanggan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilih pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu memberikan keuntungan yang besar. Pemilihan ini menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized</div><div style="text-align: justify;">Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih diperlukan secara individual dan tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk melakukan respond dan transaksi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berhubungan dengan hal di atas, perusahaan dapat mendesain program loyalitas ( loyality program ) yang sesuai dengan pelanggannya. Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan pelanggan, meningkatkan kepuasan dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai tawaran yang diberikan oleh kompetitor lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Program customer retention inilah yang menjadi salah inti utamadari aktifitas Customer Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru, tetapi lebih ke bagaimana mempertahankan pelanggan lama. Karena menurut survey, biaya untuk mempertahankan pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk mendapatkan pelanggan baru</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apalagi pelanggan lama memiliki potensi yang besar bukan hanya dalam pengunaan produk atau layanan perusahaanyang mereka pakai sekarang, tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas, perusahaan punya potensi untuk melakukan penjualan produk atau layanan yang berbeda melalui cross selling ataupun up selling.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Peran software aplikasi CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Software/aplikasi CRM ini sudah banyak beredar di pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang lebih dulu mengimplemtasikan aplikasi CRM pada perusahaan mereka.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aplikasi CRM berguna bagi perusahaan dalam banyak hal. </div><div style="text-align: justify;">Pertama, proses otomatisasi dari seluruh data yang ingin dipakai perusahaan dalam membangun database pelanggan. Dapat dibayangkan betapa sulitnya mengumpulkan data-data pelanggan, mencatat berapa kali mereka menghubungi perusahaan dalam satu bulan, berapa kali menggunakan produk atau layanan perusahaan dan berbagai data lain jika dilakukan secara manual.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedua, aplikasi CRM memberikan laporan-laporan dari data yang dikumpulkan sehingga dapat menjadi informasi yang berguna bagi manajemen untuk proses pengambilan keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi Decision Support System(DSS) dimana pihak manajemen tidak lagi direpotkan lagi pada urusan teknis dalam membuat laporan dan menyusun informasi yang dibutuhkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi aplikasi CRM. Aplikasi CRM hanyalah sekedar teknologi yang menjadi alat ( tool ) bagi perusahaan. Untuk menamin implementasi CRM yang sukses, banyak faktor yang harus dibenahi terlebih dahulu oleh perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada empat kemampuan utama dalam strategis CRM yaitu :</div><div style="text-align: justify;">Technology ( teknologi ) </div><div style="text-align: justify;">Teknologi yang mendukung CRM</div><div style="text-align: justify;">People ( Manusia ) </div><div style="text-align: justify;">Kemampuan manusia serta sifatnya dalam mengelola CRM</div><div style="text-align: justify;">Process ( Proses ) </div><div style="text-align: justify;">Proses perusahaan yang digunakan untuk mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan serta memenuhi kepuasan pelanggan</div><div style="text-align: justify;">Kowledge and Insight ( Pengetahuan dan Wawasan ) </div><div style="text-align: justify;">Memberikan masukan pada perusahaan dalam memberikan nilai pada data pelanggan sehingga mereka membutuhkan pengetahuan dan wawasan untuk meningkatkan hubungannya dengan pelanggan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aspek orang meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani konsumen. Visi implementasi CRM harus jelas terlebih dahulu dan dipahami secara benar oleh semua karyawan dalam perusahaan. Selanjutnya adalah aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan ketrampilan. Perusahaan perlu mengadakan pelatihan-pelatihan dan proses belajar yang membuat karyawan lebih siap dalam proses implementasi CRM.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aspek kedua adalah proses dan prosedur. Perusahaan harus mendefinisikan secara lebih jelas target market yang akan dibidik dan prosedur perusahaan secara lebih rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting karena karyawan berhubungan langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana melayani pelanggan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aspek ketiga adalah sistem dan teknologi. Perusahaa perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang akan digunakan, bagaimana proses implementasinya, training dan juga penerapannya yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Penerapan Strategi CRM</b></div><div style="text-align: justify;">Tujuan dari strategi CRM adalah untuk membentuk interaksi antara perusahaan dan pelanggannya dengan cara memaksimalkan nilai hidup pelanggan untuk perusahaan. Hal inii juga mencerminkan filosofi bahwa tidak semua pelanggan diciptakan sama.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtGHU7gaKSMk9f3yHjErDWnd5JBiMimKQTpqAJDPiimf4GHQrNmMlfqfABOR5v5tHIvFs2GkMKDb-IsJeo_Z91ImZ9SVrTzxyLadcHwy3HMdOwcyj8WUz5Ohm2q3FDchN4Fbow23TaGtJe/s1600/New+Picture.png" height="217" width="400" /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Gambar : Komponen Strategi CRM</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Penjelasan Gambar</b></div><div style="text-align: justify;">Strategi CRM membutuhkan empat komponen :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Customer-management orientation </li><li>Customer-management orientation mencakup sekumpulan nilai-nilai perusahaan serta strategi dan aksinya dalam mengimplementasikan customer management principles</li><li>Integration and alignment of organizational processes </li><li>Integration and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan pada pelanggan yang sudah ditargetkan sesuai dengan prosesnya. Komponen ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan merancang proses organisasinya</li><li>Information capture and alignment of technology </li><li>Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk informasi</li><li>CRM strategy implementation </li><li>Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM</li></ul></div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-37445518732635676482015-04-28T03:26:00.001-07:002022-08-19T18:10:36.196-07:00Pengertian Supervisi Manajerial Menurut Para Ahli<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Supervisi Manajerial Menurut Para Ahli</b></div><div style="text-align: justify;">Supervisi adalah kegiatan professional yang dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam rangka membantu kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan akademik. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi Sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/Madrasah (Direktorat Tenaga Kependidikan, 2009: 20) dinyatakan bahwa supervisi manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan Sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas Sekolah yang mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya. Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas Sekolah/madrasah berperan sebagai: (1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen Sekolah, (2) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi Sekolah, (3) pusat informasi pengembangan mutu Sekolah, dan (4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Prinsip-Prinsip, Metode dan Teknik Supervisi Manajerial</b></div><div style="text-align: justify;">1). Prinsip-Prinsip Supervisi Manajerial</div><div style="text-align: justify;">Prinsip-prinsip supervisi manajerial pada hakikatnya tidak berbeda dengan supervisi akademik, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">a. harus menjauhkan diri dari sifat otoriter, seperti ia bertindak sebagai atasan dan kepala Sekolah/guru sebagai bawahan.</div><div style="text-align: justify;">b. Supervisi harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal (Dodd, 1972).</div><div style="text-align: justify;">c. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi bukan tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan (Alfonso dkk., 1981 dan Weingartner, 1973). </div><div style="text-align: justify;">d. Supervisi harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi. Titik tekan supervisi yang demokratis adalah aktif dan kooperatif. </div><div style="text-align: justify;">e. Program supervisi harus integral. . Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem perilaku dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan (Alfonso, dkk., 1981). </div><div style="text-align: justify;">f. Supervisi harus komprehensif. Program supervisi harus mencakup keseluruhan aspek, karena hakikatnya suatu aspek pasti terkait dengan aspek lainnya. </div><div style="text-align: justify;">g. Supervisi harus konstruktif. Supervisi bukanlah sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan kepala Sekolah/ guru. </div><div style="text-align: justify;">h. Supervisi harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi harus obyektif. Obyektivitas dalam penyusunan program berarti bahwa program supervisi itu harus disusun berdasarkan persoalan dan kebutuhan nyata yang dihadapi Sekolah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2). Metode dan Teknik Supervisi Manajerial</div><div style="text-align: justify;">Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa metode supervisi manajerial, yaitu: monitoring dan evaluasi, refleksi dan FGD, metode Delphi, dan Workshop.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">a. Monitoring dan Evaluasi</div><div style="text-align: justify;">Metode utama yang harus dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam supervisi manajerial adalah monitoring dan evaluasi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1). Monitoring</div><div style="text-align: justify;">Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program (Rochiat, 2008: 115). Monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi Sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Aspek-aspek yang dicermati dalam monitoring adalah hal-hal yang dikembangan dan dijalankan dalam Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Dalam melakukan monitoring ini tentunya pengawas harus melengkapi diri dengan parangkat atau daftar isian yang memuat seluruh indikator Sekolah yang harus diamati dan dinilai. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2). Evaluasi</div><div style="text-align: justify;">Kegiatan evaluasi untuk mengetahui sejauhmana kesuksesan pelaksanaan penyelenggaraan Sekolah atau sejauhmana keberhasilan yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Tujuan evaluasi utamanya adalah untuk (a) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (b) mengetahui keberhasilan program, (c) mendapatkan bahan/masukan dalam perencanaan tahun berikutnya, dan (d) memberikan penilaian (judgement) terhadap Sekolah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Diskusi Kelompok Terfokus (Focused Group Discussion)</div><div style="text-align: justify;">Hasil monitoring yang dilakukan pengawas hendaknya disampaikan secara terbuka kepada pihak Sekolah, terutama kepala Sekolah, komite Sekolah dan guru. Secara bersama-sama pihak Sekolah dapat melakukan refleksi terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung yang selama ini mereka rasakan. Forum untuk ini dapat berbentuk Focused Group Discussion (FGD), yang melibatkan unsur-unsur stakeholder Sekolah. Diskusi kelompok terfokus ini dapat dilakukan dalam beberapa putaran sesuai dengan kebutuhan. Tujuan FGD adalah untuk menyatukan pibu/bapangan stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) Sekolah, serta menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional yang akan diambil untuk memajukan Sekolah. Peran pengawas dalam hal ini adalah sebagai fasilitator sekaligus menjadi narasumber apabila diperlukan, untuk memberikan masukan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Agar FGD dapat berjalan efektif, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">1) Sebelum FGD dilaksanakan, semua peserta sudah mengetahui maksud diskusi serta permasalahan yang akan dibahas.</div><div style="text-align: justify;">2) Peserta FGD hendaknya mewakili berbagai unsur, sehingga diperoleh pandangan yang beragam dan komprehensif.</div><div style="text-align: justify;">3) Pimpinan FGD hendaknya akomodatif dan berusaha menggali pikiran/pandangan peserta dari sudut pandangan masing-masing unsur. </div><div style="text-align: justify;">4) Notulen hendaknya benar-benar teliti dalam mendokumentasikan usulan atau pandangan semua pihak.</div><div style="text-align: justify;">5) Pimpinan FGD hendaknya mampu mengontrol waktu secara efektif, dan mengarahkan pembicaraan agar tetap fokus pada permasalahan.</div><div style="text-align: justify;">6) Apabila dalam satu pertemuan belum diperoleh kesimpulan atau kesepakatan, maka dapat dilanjutkan pada putaran berikutnya. Untuk ini diperlukan catatan mengenai hal-hal yang telah dan belum disepakati. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">c. Metode Delphi</div><div style="text-align: justify;">Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak Sekolah merumuskan visi, misi dan tujuannya. Sesuai dengan konsep MBS. Dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) sebuah Sekolah harus memiliki rumusan visi, misi dan tujuan yang jelas dan realistis yang digali dari kondisi Sekolah, peserta didik, potensi daerah, serta pandangan seluruh stakeholder. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode Delphi dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala Sekolah ketika hendak mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak. Langkah-langkahnya menurut Gordon (1976: 26-27) adalah sebagai:</div><div style="text-align: justify;">1). Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan Sekolah;</div><div style="text-align: justify;">2). Masing-masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai nama/identitas;</div><div style="text-align: justify;">3). Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai dengan jumlah orang yang berpendapat sama.</div><div style="text-align: justify;">4). Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut untuk diberikan urutan prioritasnya.</div><div style="text-align: justify;">5). Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">d. Workshop</div><div style="text-align: justify;">Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat ditempuh pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini tentunya bersifat kelompok dan dapat melibatkan beberapa kepala Sekolah, wakil kepala Sekolah dan/atau perwakilan komite Sekolah. Penyelenggaraan workshop ini tentu disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan dapat diselenggarakan bersama dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah atau organisasi sejenis lainnya. Sebagai contoh, pengawas dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan workshop tentang pengembangan KTSP, sistem administrasi, peran serta masyarakat, sistem penilaian dan sebagainya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Agar pelaksanaan workshop berjalan efektif, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.</div><div style="text-align: justify;">a. Menentukan materi atau substansi yang akan dibahas dalam workshop. Materi workshop biasanya terkait dengan sesuatu yang bersifat praktis, walaupun tidak terlepas dari kajian teori yang diperlukan sebagai acuannya.</div><div style="text-align: justify;">b. Menentukan peserta. Peserta workshop hendaknya mereka yang terkait dengan materi yang dibahas.</div><div style="text-align: justify;">c. Menentukan penyaji yang membawakan kertas kerja. Kriteria penyaji workshop antara lain:</div><div style="text-align: justify;">1) Seorang praktisi yang benar-benar melakukan hal yang dibahas.</div><div style="text-align: justify;">2) Memiliki pemahaman dan libu/bapasan teori yang memadai.</div><div style="text-align: justify;">3) Memiliki kemampuan menulis kertas kerja, disertai contoh-contoh praktisnya.</div><div style="text-align: justify;">4) Memiliki kemampuan presentasi yang baik.</div><div style="text-align: justify;">5) Memiliki kemampuan untuk memfasilitasi/membimbing peserta.</div><div style="text-align: justify;">d. Mengalokasikan waktu yang cukup.</div><div style="text-align: justify;">e. Mempersiapkan sarana dan fasilitas yang memadai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menerapkan teknik supervisi individual dan kelompok. Teknik supervisi individual di sini adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan kepada kepala Sekolah atau personil lainnya yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Kepala-kepala Sekolah yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi. </div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-17294537933230781682015-04-28T03:26:00.000-07:002022-08-19T18:10:36.173-07:00Dampak Globalisasi, Lokalisasi, Perspektif Geografi<div style="text-align: justify;"><b>Dampak Globalisasi, Lokalisasi, Perspektif Geografi</b></div><div style="text-align: justify;">Dalam pandangan geograf, paling tidak ada empat fenomena global yang melanda dunia dewasa ini yaitu fenomena yang berkaitan dengan perbatasan antar Negara, ketimpangan ekonomi Negara Negara di dunia, globalisasi dan kecenderungan penyebaran penyakit secara global (Haggett, 2001). Hasil kajian pada beberapa kasus di Indonesia, ke empat fenomena tersebut telah dan sedang terjadi di Indonesia, dan akan cenderung semakin intensif di masa datang (Harmantyo, 2006). Hal menarik dari hasil studi tersebut dapat memperkaya wawasan geograf Indonesia dalam melihat berbagai fenomena yang sedang berlangsung baik dalam tataran nasional, regional maupun internasional. Berbagai fenomena geografis tersebut memberikan indikasi adanya kecenderungan kehidupan manusia sedang menuju kepada satu tatanan global berlandaskan berbagai keragaman yang ada. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi mampu mengubah tatanan kehidupan manusia. Perkembangan teknologi transportasi membuat jarak tempuh semakin dekat. Pada awal kemerdekaan Indonesia, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari Sabang hingga Merauke masih dalam satuan mingguan atau bahkan bulanan, saat ini hanya dibutuhkan waktu beberapa jam. Kita dapat mengelilingi bumi sepanjang 41.000 km hanya dalam waktu kurang dari dua hari. Perkembangan teknologi transportasi telah mampu menekan biaya distribusi barang import maupun eksport sehingga tingkat harga konsumen semakin rendah yang pada gilirannya mampu meningkatkan jumlah penjualannya serta meningkatkan jumlah keuntungan perusahaan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi, teknologi telekomunikasi dan komputasi juga berkembang secara lebih pesat. Perkembangan teknologi informasi ini mampu menekan kebutuhan penggunaan sarana transportasi karena dalam beberapa hal dapat dilakuikan melalui komunikasi teleconference via internet. Saat ini suatu keputusan penting dapat diambil secara “real-time” dengan dukungan sistem pengambilan keputusan berbasis jaringan komputer. Sistem on-line mampu membuktikan bahwa dunia saat ini memang tanpa batas (borderless). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>APRESIASI KONSEP GLOBALISASI</b></div><div style="text-align: justify;">Dalam bahasan selanjutnya, pengertian globalisasi akan ditinjau dari perspektif geografi. Hal ini sekedar untuk menghindari debat panjang yang barangkali tidak akan dapat diselesaikan pada tulisan singkat ini. Batasan tersebut sekaligus untuk dapat menghasilkan hasil studi yang lebih komperhensif tentang informasi dampak globalisasi yang sedang melanda Negara kepulauan tropika, Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Istilah globalisasi dalam konsep kultural mulai diperkenalkan pada tahun 1960-an oleh Marshall McLuhan melalui istilah “global village” (Haggett, 2001 p.589). Hasil observasinya menunjukkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi berdampak pada kehidupan sosial budaya masyarakat pedesaan. Teknologi komunikasi mampu mempersingkat waktu dan memperpendek jarak interaksi penduduk dalam melakukan aktiftitas ekonomi, sosial budaya, politik pada tataran global. Sekedar contoh, masyarakat di pedesaan saat ini sudah terbiasa dengan minuman coca cola yang pada awalnya hanya dinikmati oleh masyarakat kota besar.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ciri globalisasi dalam perspektif geografi dapat digolongkan atas dua bentuk yaitu, pertama, fenomena semakin luasnya wilayah pengaruh suatu peristiwa, aktifitas atau keputusan, dan ke dua, fenomena semakin intensifnya proses yang berlangsung dalam suatu wilayah pengaruh. Interaksi manusia dan lingkungan dapat terjadi dalam empat tingkatan yaitu, pertama, pada tingkatan lokal hanya terjadi interaksi manusia dan lingkungannya, ke dua, pada tingkatan regional terjadi pertukaran antar regional (interregional relationship), ke tiga, pada tingkatan globalisasi terjadi pertukaran global, dan ke empat, pada tingkatan global terjadi hubungan manusia dan lingkungan secara global. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada perdebatan yang menarik dalam konteks globalisasi yaitu munculnya istilah internasionalisasi. Fenomena perkembangan kehidupan ekonomi yang didasarkan pada prinsip ekspansi modal (kapitalisasi) menurut teori imperalisme Lenin, membentuk jaringan multi nasional seperti yang terjadi saat ini. Meluasnya jaringan multinasional tersebut berkembang menerobos batas antar Negara lebih menunjukkan pola perkembangan aktifitas ekonomi (internasionalisasi) dan bukan ciri globalisasi dalam perspektif geografi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam kenyataannya, perubahan global tersebut tidak menghasilkan bentuk yang seragam di berbagai Negara. Masing masing Negara, region atau daerah lokal tertentu memiliki cara tersendiri dalam menghadapi perubahan global sesuai karakteristik wilayahnya. Perbedaan kondisi sosio-kultural penduduk lokal akan menghasilkan wilayah dampak globalisasi yang berbeda. Kekuatan lokal tersebut yang kemudian melahirkan konsep lokalisasi dan regionalisasi sebagai reaksi terhadap konsep globalisasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Globalisasi, seperti telah diuraikan sebelumnya, merupakan suatu aktiftas, keputusan atau kejadian di satu tempat di muka bumi yang berdampak nyata pada kehidupan manusia di bagian bumi lainnya. Globalisasi menghasilkan berbagai gejala keruangan seperti “hilangnya ruang geografis”, perubahan ruang geoekonomi, berkembangnya kota berdimensi global, munculnya issue lingkungan global.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>FENOMENA GLOBALISASI</b></div><div style="text-align: justify;">Indonesia, sebagai Negara kepulauan tropika memiliki karakteristik unik yaitu beriklim hujan hutan tropis memperoleh sinar matahari sepanjang tahun dan oleh karena itu memiliki keanekaragaman flora dan fauna (biodiversity), memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan kemajemukan suku bangsa, pola sebaran penduduk yang tidak merata dan keragaman kondisi fisik wilayah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia yang terdiri dari sekitar 17.000 pulau dengan lima pulau terbesar memiliki daratan seluas 1.91 juta km2 dari luas wilayah kedaulatan Indonesia sekitar 5.8 juta km2, dua per tiganya terdiri dari laut. Indonesia memiliki 10 negara tetangga yang berbatasan langsung (berbatasan darat dengan tiga Negara) yang memiliki peran penting dalam konteks pengembangan perekonomian Indonesia bersaing dalam percaturan global. Sampai saat ini Indonesia belum memiliki pelabuhan laut skala internasional seperti Singapura dalam jalur perdagangan global. Teknologi tansportasi laut saat ini masih merupakan tulang punggung utama dalam perdagangan global.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berbeda dengan transportasi laut, teknologi transportasi udara memiliki peran sentral dalam pertukaran komoditas dagang lainnya yang tidak terkendala dalam berat atau volume. Indonesia sudah memiliki bandara internasional yang merupakan salah satu node dalam jaringan penerbangan internasional sehingga mampu untuk bersaing dalam tataran global, walaupun masih dalam jumlah yang masih terbatas seperti bandara Polonia Medan, bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, bandara Hang Nadiem Batam dan bandara Ngurah Rai Denpasar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Walaupun pada awalnya istilah globalisasi dipicu oleh perkembangan teknologi komunikasi, konvergensi teknologi komunikasi dan teknologi komputer pada tahun 1990-an menghasilkan suatu sistem yang saat ini kita kenal sebagai sistem jaringan komputer luas atau internet. Teknologi informasi ini yang sesungguhnya menyebabkan peningkatan akselerasi proses globalisasi. Proses diseminasi informasi berbagai fenomena geografis secara “nyaris” real-time dapat diterima oleh pengguna kapanpun dan di manapun. Perkembangan teknologi informasi menuju ke arah peningkatan proses pemampatan ruang dan waktu sehingga, di satu sisi akan tampak luasnya wilayah Indonesia bukanlah faktor penghambat dalam melakukan diseminasi keputusan atau kebijakan. Demikian pula, dinamika sosial cultural dapat diketahui dengan cepat oleh para pengambil keputusan di pusat, tanpa hambatan ruang geografis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana telah diutarakan, perkembangan teknologi informasi sebagai pemicu globalisasi mempengaruhi strategi dalam menjalankan roda perekonomian baik dalam tatan lokal, nasional, regional maupun global. Merambahnya perusahaan multinasional yang cenderung merata ke semua Negara di dunia mengikuti strategi pemasaran yang memiliki pola mendekati pasar. Gejala ini diikuti oleh strategi manajemen yang berbentuk distributed system atau dikenal dengan desentralisasi. Oleh karena itu dijumpai sebaran toko retail seperti Alfamart atau Indomart sampai ke pelosok daerah di Indonesia. Pola sebaran pasar tersebut secara nyata mempengaruhi pola belanja penduduk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di sisi lain, muncul gejala lokalisasi sebagai respon terhadap proses globalisasi. Sekedar contoh, merambahnya toko retail tersebut dapat dipandang sebagai cara untuk menghambat laju perkembangan bisnis retail skala internasional seperti Carefour atau Giant. Bagaimana hasil akhir persaingan ke dua model tersebut akan ditentukan oleh berbagai faktor antara lain kebijakan politik Negara, kemampuan sumberdaya manusia, penguasaan teknologi dan yang utama adalah kemampuan finansial.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dampak globalisasi yang dijumpai dalam konteks lain adalah terjadinya kerusakan lingkungan alam seperti meluasnya lahan kritis akibat penebangan hutan untuk industri berskala global, pencemaran air dan udara dari pabrik dan kegiatan eksplorasi mineral dan gas oleh perusahaan multinasional. Dampak akhirnya adalah terjadinya perubahan iklim global dan hilangnya keanekaragaman hayati terutama di daerah tropis seperti Indonesia.</div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-47238894992721853362015-04-28T03:25:00.001-07:002022-08-19T18:10:36.243-07:00Pengertian Kompensasi (Compensation) Menurut Ahli<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Kompensasi (Compensation)</b></div><div style="text-align: justify;">Manajemen sumber daya manusia tidak akan terlepas dari tenaga kerja, atau karyawan perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki tenaga kerja yang memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Setiap perusahaan juga pasti memiliki tenaga kerja yang berpotensi, yang selalu memberikan hasil yang positif, ataupun tenaga kerja yang tidak banyak memberikan kontribusi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003, p117) karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa sesuai dengan peraturan dan perjanjian. Seorang karyawan memberikan suatu kinerja dan kontribusi kepada perusahaan, kemudian perusahaan memberikan suatu balas jasa kepada karyawan tersebut. Besarnya balas jasa tersebut dikemukakan sebelum karyawan mulai bekerja, sehingga karyawan tahu seberapa besar balas jasa yang akan diberikan berdasarkan tugas yang telah diberikan kepadanya. Balas jasa atau kompensasi inilah yang menjadi tumpuan para karyawan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan hidupnya. Dan bagi karyawan itu sendiri, seberapa besar kompensasi yang diterima manjadi suatu gambaran akan status kerja dan pengakuan oleh perusahaan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2004, p419) sistem kompensasi dalam organisasi harus sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi, dan juga harus diseimbangkan biaya kompensasinya pada satu tingkat yang menjamin daya saing organisasional dan memberikan memberikan penghargaan yang memadai untuk para karyawan atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan kinerja para karyawan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa sistem kompensasi memiliki manfaat yang sangat penting, baik untuk perusahaan, maupun untuk karyawan itu sendiri. Adapun sistem kompensasi yang efektif memiliki empat tujuan :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku</li><li>Efektivitas biaya bagi organisasi</li><li>Keadilan internal, eksternal, dan individual bagi para karyawan</li><li>Peningkatan kinerja bagi organisasi</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Di dalam pembahasan berikutnya, teori mengenai kompensasi ini akan bermanfaat di dalam mengartikan kompensasi, menentukan jenis-jenis kompensasi yang sesuai dengan keadaan perusahaan, penentuan subvariabel di dalam penyusunan kuesioner, dan akan menjadi landasan dasar dari menetapkan pengaruh kompensasi terhadap turnover intention karyawan perusahaan PT. Swatama Mega Teknik.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Kompensasi</b></div><div style="text-align: justify;">Banyak definisi kompensasi yang lahir dari para ahli. Menurut Husein Umar (2005, p16) kompensasi didefinisikan sebagai suatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa tehadap mereka, yang didahuli oleh proses kompensasi. Proses kompensasi itu sendiri adalah suatu jaringan berbagai sub-proses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Justin T. Sirait (2004, p181) kompensasi adalah sesuatu yang diperoleh karyawan, baik itu berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai (kontribusi pegawai) yang diberikannya untuk organisasi. Dalam kompensasi itu sendiri, lebih lanjut dijelaskan oleh beliau bahwa kompensasi bukan sekedar gaji atau upah, melainkan terdapat suatu sistem kesejahteraan pegawai dan insentif di dalamnya yang dapat meningkatkan produktivitas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Griffin (2004, p432) kompensasi adalah remunerasi finansial yang diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai imbalan atas kerja mereka. Menurut William B. Wether dan Keith Davis (dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan, 2003, p119) kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikan, baik upah perjam atau gaji periodik yang didesain dan dikelola oleh bagian personalia perusahaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Veithzal Rivai (2004, p357) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>· Pasar tenaga kerja</b></div><div style="text-align: justify;">Pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi dalam dua cara. Pertama, tingkat persaingan tenaga kerja sebagian menentukan batas rendah tingkat pembayaran. Jika tingkat pembayaran suatu perusahaan terlalu rendah, tenaga kerja yang memenuhi syarat tidak akan bersedian di perusahaan itu,mereka akan mencari alternatif pilihan perusahaan yang lebih tinggi. Kedua, pada saat yang sama mereka menekan pengusaha untuk mencari alternatif, seperti penyedia tenaga kerja asing, yang harganya mungkin lebih rendah, atau teknologi yang mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>· Kondisi ekonomi</b></div><div style="text-align: justify;">Salah satu aspek yang mempengaruhi kompensasi sebagai salah satu faktor eksternal adalah kondisi-kondisi ekonomi industri, terutama daerah tingkat persaingan, yang mempengaruhi kesanggupan untuk membayar perusahaan itu dengan gaji tinggi. Semakin kompetitif situasinya, semakin rendah kemampuan perusahaan untuk membayar gaji lebih tinggi.</div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b></div><div style="text-align: justify;"><b>· Peraturan pemerintah</b></div><div style="text-align: justify;">Pemerintah secara langsung mempengaruhi tingkat kompensasi melalui pengendalian upah dan petunjuk yang melarang peningkatan dalam kompensasi untuk para pekerja tertentu pada waktu tertentu, dan hukum yang menetapkan tingkat tarif upah minimum, gaji, pengaturan jam kerja, dan mencegah diskriminasi. Pemerintah juga melarang perusahaan memperkerjakan pekerja di bawah umur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>· Serikat kerja</b></div><div style="text-align: justify;">Pengaruh eksternal penting lain pada suatu program kompensasi kerja adalah serikat kerja. Kehadiran serikat pekerja di perusahaan sektor swasta diperkirakan meningkatkan upah 10 sampai 15 persen dan menaikkan tunjangan sekitar 20 sampai 30 persen. Serikat pekerja sudah cenderung untuk menjadi penentu upah, manfaat, dan meningkatkan kondisi kerja.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketika seorang karyawan tidak dapat menerima sistem pembayaran kompensasi yang diberikan, maka karyawan akan cenderung meninggalkan perusahaan, dan akan memberikan efek negatif pada perusahaan. Menurut Justin T. Sirait (2004, p182) ketidakpuasan karyawan dalam hal pembayaran kompensasi dapat menimbulkan :</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih</li><li>Berkurangnya rasa tertarik pada diri pegawai akan pekerjaannya yang sekarang</li><li>Pegawai mencari pekerjaan sambilan di tempat lain, sehingga mutu pekerjaannya yang sekarang tidak diperhatikan</li><li>Mogok kerja</li><li>Sering mengeluarkan keluhan-keluhan yang tidak berarti</li><li>Pegawai mencari pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Namun lebih lanjut dijelaskan bahwa ada dampak negatif bagi karyawan ketika kompensasi yang diterima oleh karyawan sangat tinggi dibandingkan dengan standar perusahaan. Ketika karyawan merasa kompensasi overpaid, maka karyawan akan merasa cemas karena di tempat lain dia tidak dibayar setinggi itu dan akan berpikir bahwa perusahaan memberikan terlalu banyak tuntutan kepada karyawan tersebut.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari pengertian yang dikemukakan oleh para peneliti di atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa yang diterima oleh karyawan, yang diberikan berdasarkan kinerja karyawan, dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan.</div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-14931943147541475822015-04-28T03:25:00.000-07:002022-08-19T18:10:36.220-07:00Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Para Ahli</b></div><div style="text-align: justify;">Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya penelitian kualitatif:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.</li><li>Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam penelitian kuantitatif.</li><li>Untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial sangat kompleks.</li><li>Untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.</li></ol></div><div style="text-align: justify;"><b>Perbedaan Penelititan Kualitatif Dan Kuantitatif</b></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif menurut suharsini arikunto</div><div style="text-align: justify;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480; width: 492px;"> <tbody><tr> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 189.0pt;" valign="top" width="252"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Penelitian kuantitatif<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" valign="top" width="240"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Penelitian kualitatif<o:p></o:p></span></div></td> </tr><tr> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 189.0pt;" valign="top" width="252"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Dapat menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Hipotesis: (jika memang perlu)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 30.6pt; mso-list: l0 level5 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">a.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 30.6pt; mso-list: l0 level5 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">b.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan........a priori<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">5.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: -5.4pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: -5.4pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">6.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 12.6pt; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">7.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.0pt;" valign="top" width="240"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sampel. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting. Hasil penelitian hanya berlaku bagi setting yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Hipotesis:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 33.75pt; mso-list: l1 level2 lfo2; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">a.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung ......tentotif<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 33.75pt; mso-list: l1 level2 lfo2; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">b.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Hasil penelitian terbuka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">5.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dippastikan sebelumnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: -2.25pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">6.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 15.75pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">7.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Analisis data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.<o:p></o:p></span></div></td> </tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif menurut hamid potilima</div><div style="text-align: justify;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480; width: 492px;"> <tbody><tr> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.45pt;" valign="top" width="241"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Penelitian kualitatif<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 188.55pt;" valign="top" width="251"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Penelitian kuantitatif<o:p></o:p></span></div></td> </tr><tr> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 180.45pt;" valign="top" width="241"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Satuan-satuan individual tidak dipilah-pilah dalam variabel-variabel<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Tidak ada konsep sampel<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Data dalam bentuk narasi atau angka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Analisis data dijadikan bukti untuk mendukung kebenaran dari hipotesa yang dibuat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">5.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Instrumen penelitian adalah diri sendiri<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 188.55pt;" valign="top" width="251"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Satuan individu digolongkan ke dalam variabel-variabel dengan ciri tertentu sesuai kepentingan panalitian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Karena besarnya populasi maka dalam penelitian kuantitatif digunakan sampel<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Data dalam bentuk angka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 3.15pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Analisis data dijadikan pembuktian yang dapat digunakan untuk menerima atau menolak hiipotesa yang dibuat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 21.15pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">5.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Instrumen penelitian adalah kuisioner<o:p></o:p></span></div></td> </tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan istilah dalam pengujian keabsahan data antara metode kualitatif dan kuantitatif </div><div style="text-align: justify;"><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 23.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-yfti-tbllook: 480; width: 492px;"> <tbody><tr> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Aspek<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 108.0pt;" valign="top" width="144"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Metode kualitatif<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 144.0pt;" valign="top" width="192"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><span lang="IN">Metode kuantitatif<o:p></o:p></span></div></td> </tr><tr> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">1.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Nilai kebenaran<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">2.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Penerapan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">3.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Konsistensi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="IN">4.<span style="font-size: 7pt;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="IN">Netralisasi <o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 108.0pt;" valign="top" width="144"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Validitas internal<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="IN">Validitas eksternal/ generalisasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Reliabilitas<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Objektivitas<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 144.0pt;" valign="top" width="192"><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Kreadibilitas (credibility)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Transferability/ keteralihan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Auditability dependability<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="IN">Confirmability (dapat di konfirmasi)<o:p></o:p></span></div></td> </tr></tbody></table></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif </b></div><div style="text-align: justify;">Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong atas hasil dari mensintesakan pendapatnya Bogdan dan Biklen (1982:27-30) dengan Lincoln dan Guba (1985:39-44) ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enity)</li><li>Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain</li><li>Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif</li><li>penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif</li><li>Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif yang berasal dari data</li><li>Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-angka</li><li>Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil</li><li>Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian</li><li>Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik</li><li>Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan (bersifat sementara)</li><li>Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.</li></ol></div><div style="text-align: justify;">Ciri-ciri penelitian kualitatif:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung</li><li>Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpulan data</li><li>Analisis data dilakukan secara induktif</li><li>Penelitian bersifat deskriptif analitik (data berupa kata-kata, gambar, perilaku) tidak dituangkan dalam bentuk bilangan/ angka statistik</li><li>Tekana penalitian berada pada proses, penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil.</li><li>Pembatasan penelitian berdasarkan fokus</li><li>Perencanaan bersifat lentur dan terbuka</li><li>Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama</li><li>Pembentukan teori berasal dari dasar</li><li>Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif</li><li>Teknik sampling cenderung bersifat purposive</li><li>Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)</li><li>Makna sebagai perhatian utama penelitian</li></ol></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik penelitian kualitatif:</div><div style="text-align: justify;">1) Latar alamiah</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan</li><li>Peneliti memasuki dan melibatkan sebagian waktunya di sekolah, keluarga, tetangga dan lokasi lainnya untuk meneliti maslaah pendidikan atau sosiologi</li></ul></div><div style="text-align: justify;">2) Manusia sebagai alat (instrumen)</div><div style="text-align: justify;">Peneliti/ dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3) Metode kualitatif</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda</li><li>Menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden</li><li>Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penyamaan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi</li></ul></div><div style="text-align: justify;">4) Analisis data secara induktif</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagian yang terdapat dalam data</li><li>Lebih dapatmenguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada suatu latar lainnya</li><li>Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan</li><li>Dapat memperhitunngkan nilai-nilai secara eksplisit sehingga bagian dari struktur analitik</li></ul></div><div style="text-align: justify;">5) Teori dari dasar </div><div style="text-align: justify;">6) Deskriptif</div><div style="text-align: justify;">7) Lebih mementingkan proses daripada hasil</div><div style="text-align: justify;">8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus</div><div style="text-align: justify;">9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data</div><div style="text-align: justify;">10) Desain yang bersifat sementara</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif</b></div><div style="text-align: justify;">Dalam penelitian kualitatif memiliki susunan langkah-langkah sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;">1. Memilih masalah</div><div style="text-align: justify;">2. Studi pendahuluan</div><div style="text-align: justify;">3. Merumuskan masalah</div><div style="text-align: justify;">4. Merumuskan hipotesis</div><div style="text-align: justify;">5. memilih pendekatan</div><div style="text-align: justify;">6. Menentukan variabel dan sumber data</div><div style="text-align: justify;">7. Menentukan dan menyusun instrumen</div><div style="text-align: justify;">8. Mengumpulkan data</div><div style="text-align: justify;">9. Analisis data</div><div style="text-align: justify;">10. Menarik kesimpulan</div><div style="text-align: justify;">11. Menulis laporan</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Teknik Pengumpulan Data</b></div><div style="text-align: justify;">Berbagai cara pengumpulan data untuk penellitian kualitatif terus berkembang, namun demikian pada dasarnya ada empat cara yang mendasar untuk mengumpulkan informasi yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Observasi</div><div style="text-align: justify;">Observasi yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (karl popper). Namun dalam penelitian, pada waktu memasuki ruang kelas dengan maksud mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teori untuk menjustifikasi sebuah teori atau menyanggah. Observasi merupakan tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Observasi yaitu teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Observasi yang paling efektif adlaah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode observasi dibedakan menjadi:</div><div style="text-align: justify;">a. Observasi biasa</div><div style="text-align: justify;">Menurut prof. Parsudi suparlan, dalam observasi biasa si peneliti tidak boleh terlibat dalam hubungan emosi pelaku yang menjadi sasaran penelitian</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Observasi terkendali</div><div style="text-align: justify;">Menurut prof. Parsudi suparlan, para pelaku yang akan diamati dan dikondisi-kondisi yang ada dalam tempat kegiatan. Pelaku diamati dan dikendalikan si peneliti</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">c. Observasi terlibat</div><div style="text-align: justify;">Menurut prof. Parsudi suparlan, observasi terlibat merupakan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan diri dalam kehidupan dari masyarakat yang di teliti untuk dapat melihat dan memahami gejala yang ada, sesuai maknanya dengan yang diberikan dipahami oleh para warga yang ditelitinya. Kegiatan observasi terlibat bukan hanya mengamati gejala yang ada dalam masyarakat yang diteliti, tetapi juga melakukan wawancara, mendengarkan, memahamidan dalam batas-batas tertentu mengikuuti kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang diteliti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keterlibatan peneliti dapat dibedakan menjadi empatkelompok yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Keterlibatan pasif: peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang diamati dan tidak terjadi interaksi sosial dengan pelaku yang diamati</li><li>Keterlibatan setengah-setengah: peneliti mengambil sesuatu kedudukan yang berada dalam 2 hubungan struktural yang berbeda, yaitu antara struktur yang menjadi wadah bagi kegiatan yang diamati dan struktur dimana pelaku sebagai pendukung</li><li>Keterlibatan aktif: peneliti ikut mengerjakan apa yang dilakukan para pelaku yang diamati dalam kehidupan sehari-hari</li><li>Keterlibatan penuh/ lengkap: bila kegiatan peneliti telah menjadi bagian dari kehidupan pelaku yang diamati.</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan observasi:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Memperhatikan fokus penelitian, kegiatan apa yang harus diamati apakah yang umum atau yang khusus.</li><li>Menentukan kriteria yang diobservasi, dengan terlebih dahulu mendiskusikan ukuran-ukuran apa yang akan digunakan.</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Fase-fase dalam observasi:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Pertemuan perencanaan</li><li>Observasi kelas</li><li>Diskusi balikan</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Ada berbagai keterbatasan observasi, yaitu sebagai berikut:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Banyak kejadian yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi seseorang yang sangat rahasia</li><li>Bila mengetahui bahwa dirinya diteliti, para observer mungkin dengan maksud-maksud tertentu dengan sengaja berusaha menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya pada observer.</li><li>Timbul kejadian yang tidak selalu dapat diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu. Jika penelitian dilakukan terhadap typical behavior, menunggu timbulnya behavior yang diharapkan itu secara spontan kerapkali memakan waktu yang panjang dan sangat membosankan.</li><li>Tugas observasi menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa yang tidak terduga-duga, misalnya keadaan cuaca.</li><li>Terbatasi oleh lamanya kelangsungan suatu kejadian</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Kelebihan observasi:</div><div style="text-align: justify;">a) Merupakan metode yang dapat langsung digunakan untuk meneliti bermacam-macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia yang hanya dapat diteliti melalui observasi langsung.</div><div style="text-align: justify;">b) Untuk subjek yang diteliti, observasi ini lebih sedikit tuntutannya, orang-orang yang selalu sibukpun mungkin tidak berkeberatan untuk diamat-amati, walau dia mungkin keberatan menjawab kuesioner.</div><div style="text-align: justify;">c) Memungkinkkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya sesuatu gejala.</div><div style="text-align: justify;">d) Tidak tergantung kepada self-report</div><div style="text-align: justify;">e) Dengan metode observasi, peneliti dapat memperoleh pandangan yang holistik/ menyeluruh terhadap responden yang diteliti</div><div style="text-align: justify;">f) Peneliti dapat menggunakan variasi pendekatan termasuk pendekatan inductive discovery (yaitu pengamatan yang mendasarkan kepada kejadian spesifik mendalam dan realistik serta merefleksikan keadaan responden)</div><div style="text-align: justify;">g) Peneliti dapat melihat hal-hal yang tidak dapat diungkap dengan teknik lain termasuk perilaku biasa</div><div style="text-align: justify;">h) Peneliti dapat mengetahui dan melaporkan apa adanya tentang perilaku responden yang biasa maupun diluar konteks permasalahan yang hendak diteliti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hambatan-hambatan dalam pengamatan berasal dari 2sumber, yaitu:</div><div style="text-align: justify;">a. Hambatan dari dalam, termasuk diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Kurangnya persiapan apa yang dilakukan sebelum berinteraksi dengan responden</li><li>Perasaan terasing dari peneliti terhadap responden</li><li>Kurang bisanya peneliti beradaptasi dengan kegiatan, kebiasaan,dan tata cara hidup responden</li><li>Tidak dapat memanfaatkan peran informan di lapangan.</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Hambatan yang berasal dari luar, diantaranya:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Peneliti larut dengan responden dan kehilangan arah tentang informasi apa yang perlu diambil dari interaksi dengan responden</li><li>Peneliti tidak dapat mengidentifikasi gejala yang diinginkan karena adanya aturan yang harus ditaati di lapangan</li><li>Minimnya perlengkapan yang dimiliki peneliti dalam melakukan observasi di lapangan</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Wawancara</div><div style="text-align: justify;">Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (1988:148) wawancra adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Wawancara merupakan pertanyaan yang dilakukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Ada tiga teknik wawancara yaitu:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Wawancara baku dan terjadwal</li><li>Wawancara baku dan tidak terjadwal</li><li>Wawancara tidak baku</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa hal yang harus diperhatikan agar wawancara berlangsung efektik:</div><div style="text-align: justify;">¨ Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, yang berperhatian dan pendengar baik, tidak berperan terlalu aktif, untuk menunjukkan bahwa anda menghargai pendapat anak</div><div style="text-align: justify;">¨ Bersikaplah netral dalam relevansinya dengan pelajaran</div><div style="text-align: justify;">¨ Bersikaplah tenang, tidak terburu-buru atau ragu-ragu dan anak akan menunjukkan sikap yang sama.</div><div style="text-align: justify;">¨ Secara khusus perhatikan bahasa yang anda gunakan untuk wawancara</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ada beberapa bentuk wawancara:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Wawancara terstruktur yaitu apabila pewawancara sudah mempersiapkan bahan wawancara terrlebih dahulu</li><li>Wawancara tidak terstruktur yaitu apabila prakarsa pemilihan topik bahasan diambil oleh orang yang di wawancarai</li><li>Wawancara semi terstruktur yaitu bentuk wawancara yang sudah dipersiapkan, akan tetapi memberikan keleluasaan kepada responden untuk menerangkan agak panjang mungkin tidak langsung ke fokus bahasan/ pertanyaan, atau mungkin mengajukan topik bahasan sendiri selam wawancara berlangsung.</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Dokumen</div><div style="text-align: justify;">Menurut Goetz dan Le compte (1984), dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyedeikan kerangka bagi data yang mendasar, yang termasuk didalamnya:</div><div style="text-align: justify;">a. Koleksi dan analisis buku teks</div><div style="text-align: justify;">b. Kurikulum dan pedoman pelaksanaannya</div><div style="text-align: justify;">c. Arsip penerimaan murid baru</div><div style="text-align: justify;">d. Catatan rapat</div><div style="text-align: justify;">e. Catatan tentang siswa</div><div style="text-align: justify;">f. Rencana pelajran dan catatan guru</div><div style="text-align: justify;">g. Hasil karya siswa</div><div style="text-align: justify;">h. Kumpulan dokumen pemerintah</div><div style="text-align: justify;">i. Koleksi arsip guru berupa buku harian, catatan peristiwa penting (logs) dan kenang-kenangan dari siswa angkatan lama</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Macam-macam dokumen menurut Elliot (1991:78):</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Silabi dan rencana pembelajaran</li><li>Laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum</li><li>Berbagai macam ujian dan tes</li><li>Laporan rapat</li><li>Laporan tugas siswa</li><li>Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran</li><li>Contoh essay yang ditulis siswa</li></ul></div><div style="text-align: justify;">4. Triangulasi</div><div style="text-align: justify;">Merupakan teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Validitas Dan Reliabilitas</b></div><div style="text-align: justify;">Validitas alat ukur diselidiki dengan (1) logika (2) statistik validitas ada macam-macam yaitu validitas isi, validitas prediktif dan validitas construct (konstruk)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Validitas isi</div><div style="text-align: justify;">Dengan validitas isi dimaksud bahwa isi/bahan yang diuji atau dites relevan dengan kemampuan, pengetahuan, pelaksanaan, pengalaman dan latar belakang orang yang diuji.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Validitas diperoleh dengan menagadakan sampling yang baik, yakni memilih item-item yang representatif dari keseluruhan bahan yang berkenaan dengan hal yang mengenai bahan pelajaran mungkin tidka sukar dicapai. Kesulitan dengan validitas isi ialah pilihanitem dilakukan secara subjektif yakni berdasarkan logika si peneliti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Validitas prediktif</div><div style="text-align: justify;">Dengan validitas prediktif di maksudkan adanaya kesesuaian antara ramalan (prediksi) tentang kelakuan seseorang dengan kelakuannya yang nyata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Validitas konstruk</div><div style="text-align: justify;">Digunakan bila kita sangsikan apakah gejala yang dites hanya mengandung satu dimensi, bila ternyata gejala itu mengandung lebih dari satu dimensi, maka validitas itu dapat diragukan. Keuntungan validitas konstruk kita mengetahui komponen-komponen sikap/sifat yang diukur dengan tes itu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Validitas dibedakan menjadi:</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Validitas internal: berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.</li><li>Validitas eksternal: berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada objek penelitian.</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><b>Reliabilitas</b></div><div style="text-align: justify;">Berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Suatu data dikatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama atau peneliti sama dalam waktu yanng berbeda akan menghasilkan data yang sama atau sekelompok data apabila dipecah menjadi dua menjadi data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliabel akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukru suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yanng reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama. Reliabilitas merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yangsatu lagi. Reliabilitas juga merupakan syarat bagi validitas satu tes, tes yang tidak reliable dengan sendirinya tidak valid.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengujian validitas dan reliabilitas</div><div style="text-align: justify;">Dalam uji keabsahan data meliputi::</div><div style="text-align: justify;">1) Uji kredibilitas</div><div style="text-align: justify;">Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan;</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Perpanjangan pengamatan</li><li>Meningkatkan ketekunan</li><li>Triagulasi (pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu)</li><li>Analisis kasus negatif</li><li>Menggunakan bahan referensi</li><li>Mengadakan member check (proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data). </li></ul></div><div style="text-align: justify;">Tujuan dari member check adalah agar informasi yang diperoleh dan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yanng dimaksud sumber data atau informan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2) Pengujian transferability</div><div style="text-align: justify;">Transferability merupakan validitas eksternal</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3) Pengujian depenability</div><div style="text-align: justify;">Dilakukan denga melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4) Pengujian konfirmability</div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Uji konfirmability mirip dengan uji depenobility, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan.</li><li>Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan.</li></ul></div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-81406674888516118112015-04-28T03:24:00.000-07:002022-08-19T18:10:36.264-07:00Teori Pembenaran Hukum Negara<div style="text-align: justify;"><b>Teori Pembenaran Hukum Negara</b></div><div style="text-align: justify;">Teori pembenaran hukum dari negara atau teori penghalang tindakan penguasa (Rechtvaardiging theorieen) membahas tentang dasar-dasar yang dijadikan alasan sehingga tindakan penguasa negara dapat dibenarkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keberadaan negara (existence) dapat dibenarkan berdasarkan sumber-sumber kekuasaan, antara lain :</div><div style="text-align: justify;">1. Kewenangan langsung atau tidak langsung dari Tuhan yang diterapkan dalam bentuk konstitutif dan kepercayaan yang diformalkan dalam ketentuan negara (Teori Teokrasi). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Kekuatan jasmani dan rohani serta materi (finansial) yang diefektifkan sebagai alat berkuasa. Dalam bentuk yang modern seperti kekuatan militer yang represif, kharisma para rohaniawan yang berpolitik atau dalam bentuk money politics (Teori Kekuatan).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Adanya perjanjian, baik perjanjian perdata maupun publik serta adanya pandangan dari perspektif hukum kekeluargaan dan hukum benda (Teori Yuridis).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Secara rasional, suatu pemerintahan tidak mungkin lagi menyandarkan wewenang dan kekuasaannya atas dasar kekuatan fisik angkatan perang (militer) yang represif, mitos-mitos feodalistik maupun teokratik. Hal-hal yang bersifat irrasional dan dipaksakan semakin lama semakin ditinggalkan sejalan dengan perkembangan pemikiran filsafat dan politik serta teknologi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanpa ada legitimasi yang rasional maka suatu negara tidak mungkin akan berjalan secara efektif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Legitimasi atas suatu negara memegang peranan yang penting karena walaupun memiliki kekuasaan namun suatu pemerintahan negara tidak mungkin berjalan efektif tanpa adanya legitimasi yang penuh. Pemerintahan negara dan alat-alat perlengkapannya sebagai instrumen penataan masyarakat yang memegang kekuasaan politik utama harus memiliki pembenaran atau pendasaran yang sah (legitimasi) atas kekuasaan yang dijalankan agar ia dapat melaksanakan fungsinya secara efektif. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Pembenaran Negara dari Sudut Ke-Tuhanan (TheoCratische Theorieen)</div><div style="text-align: justify;">Teori ini beranggapan bahwa tindakan penguasa/negara selalu benar karena negara diciptakan oleh Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tuhan menciptakan negara dengan dua cara, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">a. Secara langsung → cirinya adalah seseorang berkuasa karena mendapat wahyu dari Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Secara tidak langsung → seseorang berkuasa karena kodrat Tuhan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tokoh-tokoh penganut paham ini antara lain adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">a. Agustinus</div><div style="text-align: justify;">Agustinus dalam bukunya De Civitate Dei menjelaskan bahwa negara pada dasarnya terdiri dari dua macam, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2) Civitas Dei (Negara Tuhan)</div><div style="text-align: justify;">Yaitu negara yang langsung dipimpin oleh Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Negara Tuhan di dunia diwakili oleh gereja dan atau oleh kerajaan-kerajaan lain yang tunduk pada pimpinan gereja yang otomatis tunduk pada Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3) Civitas Terrana/Civitas Diaboli</div><div style="text-align: justify;">Civitas terrana adalah negara duniawi. Menurut Agustinus, Civitas terrana disebut juga civitas diaboli karena dibuat oleh setan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Negara dunia hanya mengejar kepuasan duniawi sehingga menimbulkan keserakahan, kebencian, peperangan, penderitaan dan akhirnya keruntuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Thomas Aquinas</div><div style="text-align: justify;">Menurut Thomas Aquinas, negara yang burukpun bukan buatan setan tetapi tetap diakui sebagai perwujudan kekuasaan dan kehendak Tuhan. Negara timbul dari pergaulan antara manusia yang ditentukan oleh hukum dan tata alam. Hukum tata alam juga terjadi dari kehendak Tuhan dan menurut hukum Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tuhan menjadikan manusia sebagai mahluk yang bergaul dan memberikan seorang pemimpin (raja). Oleh karena itu, kekuasaan raja dalam memimpin negara juga berasal dari Tuhan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">c. Ludwig von Haller</div><div style="text-align: justify;">Menurut Ludwig von Heller, sifat negara adalah ketertiban. Dalam negara ada tuan dan hamba, ada yang kuat dan yang lemah, ada yang tinggi dan rendah serta ada yang kaya dan miskin. Yang kuat berkuasa memerintah yang lemah. Hal ini merupakan kodrat alam dan itulah yang dikehendaki dan diatur oleh Tuhan. Manusia dengan segala kecerdasannya tidak mungkin dapat mengubah keadaan yang telah ditentukan oleh Tuhan. Dari kuasa dan kehendak Tuhanlah asal segala kekuasaan dan asal berdirinya negara. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">d. Friedrich Julius Sthal</div><div style="text-align: justify;">Dalam bukunya, Die Philosophie des Rechts, ia berpendapat bahwa negara timbul dari takdir ilahi. Kekuasaan dapat tampak sebagai penyusunan kekuasaan oleh manusia, baik dalam keluarga, kelompok, suku, bangsa atau gereja. Namun, pada hakekatnya, kekuasaan terjadi karena kehendak dan kekuasaan Tuhan. Peperangan, penyerbuan,penaklukan, penyerahan dll terjadi karena kehendak Tuhan. Selain itu, Friedrich juga berpendapat bahwa negara adalah The March of God in the World (laku Tuhan di dunia). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Pembenaran Negara dari Sudut Kekuatan</div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan teori ini, siapa yang memiliki kekuatan akan mendapatkan kekuasaan dan memegang pemerintahan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kekuatan tersebut meliputi :</div><div style="text-align: justify;">a. Kekuatan jasmani (physic)</div><div style="text-align: justify;">b. Kekuatan rohani (phychis)</div><div style="text-align: justify;">c. Kekuatan materi (kebendaan)</div><div style="text-align: justify;">d. Kekuatan politik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Charles Darwin</div><div style="text-align: justify;">Menurut teori evolusi Charles Darwin, bahwa kehidupan di alam semesta merupakan suatu perjuangan untuk mempertahankan hidup, yang kuat akan menindas yang lemah. Oleh karena itu semua orang berusaha untuk kuat dan unggul. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semua imperium ditegakkan berdasarkan kekuasaan ini, misalnya Napoleon, Hitler, Mussolini dan Stalin. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Leon Duguit</div><div style="text-align: justify;">Pihak yang dapat memaksakan kehendaknya adalah pihak yang kuat (lesplus forts). Kekuatan tersebut mengandung beberapa faktor, misalnya keistimewaan fisik, intelegensia, ekonomi dan agama. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Paul Laband, George Jellineck, von Jhering</div><div style="text-align: justify;">Mereka berpendapat bahwa suatu kenyataan yang wajar harus diterima bahwa kekuasaan dan kedaulatan sepenuhnya ada di tangan negara dan pemerintahan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Franz Oppenheimer</div><div style="text-align: justify;">Dalam bukunya, Der Staat, ia berpendapat bahwa negara adalah suatu susunan masyarakat yang oleh golongan yang menang dipaksakan kepada golongan yang ditaklukan dengan maksud untuk mengatur kekuasaan golongan yang satu atas golongan yang lain dan melindungi terhadap ancaman pihak lain. Tujuan dari semuanya adalah pemerasan ekonomi dari golongan yang menang terhadap yang kalah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Pembenaran Negara dari Sudut Hukum</div><div style="text-align: justify;">Teori ini menyatakan bahwa tindakan pemerintah dibenarkan karena didasarkan kepada hukum. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Teori ini merinci lagi hukum ke dalam 3 jenis, yaitu :</div><div style="text-align: justify;">a. Hukum Keluarga (Teori Patriarchal)</div><div style="text-align: justify;">Teori patriachal berdasarkan hukum keluarga karena pada zaman dulu masyarakat masih sangat sederhana dan negara belum terbentuk. Masyarakat hidup dalam kesatuan-kesatuan keluarga besar yang dipimpin oleh kepala keluarga. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Hukum Kebendaan (Teori Patrimonial)</div><div style="text-align: justify;">Patrimonial berasal dari istilah patrimonium yang berarti hak milik. Raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, oleh karena itu semua penduduk di daerahnya harus tunduk pada raja. Raja biasanya mendapat bantuan dari kaum bangsawan untuk mempertahankan wilayahnya. Jika perang berakhir maka raja memberikan hak atas tanah kepada bangsawan. Hak atas tanah berpindah dari raja kepada bangsawan sehingga para bangsawan mendapat hak untuk memerintah (overheidsrechten).</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">c. Hukum Perjanjian (Teori Perjanjian)</div><div style="text-align: justify;">Tokohnya antara lain adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1) Thomas Hobbes</div><div style="text-align: justify;">Menurut Thomas Hobbes, manusia harus selalu mempunyai kekuatan karena memiliki rasa takut diserang oleh manusia lain yang lebih kuat. Oleh karena itu rakyat mengadakan perjanjian dan dalam perjanjian tersebut, raja tidak diikutsertakan. Oleh karena itu raja mempunyai kekuasaan mutlak setelah hak-hak rakyat diserahkan kepadanya (Monarchie Absoluut). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2) Jhon Locke</div><div style="text-align: justify;">Rakyat dan raja mengadakan perjanjian. Oleh karena itu raja berkuasa untuk melindungi rakyatnya. Jika raja bertindak sewenang-wenang maka rakyat dapat meminta pertanggung jawabannya. Perjanjian antara raja dengan rakyatnya menimbulkan monarki terbatas (monarchie constitusionil) karena kekuasaan raja dibatasi oleh konstitusi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam perjanjian masyarakat tersebut terdapat dua macam pactum, yaitu :</div><div style="text-align: justify;">e. Pactum Uniones ð perjanjian untuk membentuk suatu kesatuan (kolektivitas) antara individu-individu. </div><div style="text-align: justify;">f. Pactum Subjectiones ð perjanjian untuk menyerahkan kekuasaan antara rakyat dengan raja. </div><div style="text-align: justify;">Jhon Locke berpendapat bahwa pactum uniones dan pactum subjectiones memiliki pengaruh yang sama kuatnya sehingga dalam penyerahan kekuasaah, raja harus berjanji akan melindungi hak asasi rakyatnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ajaran Jhon Locke hampir sama dengan ajaran Monarchemachen yaitu suatu aliran yang timbul dalam abad pertengahan yang memberikan reaksi atas kekuasaan raja yang mutlak. Aliran tersebut mengadakan perjanjian untuk membatasi kekuasaan raja. Hasil perjanjian tersebut diletakkan dalam Leges Fundamentalis yang menetapkan hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak. Oleh karena itu ajaran Jhon Locke sering disebut sebagai warisan Monarchemachen. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3) J.J. Rousseau</div><div style="text-align: justify;">Menurut Rousseau, kedaulatan dan kekuasaan rakyat tidak pernah diserahkan kepada raja. Jika raja memerintah maka raja hanya merupakan mandataris rakyat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Rousseau, hal yang pokok dari perjanjian masyarakat adalah menemukan suatu bentuk kesatuan, membela dan melindungi kekuasaan bersama disamping kekuasaan pribadi dan milik setiap orang sehingg semua orang dapat bersatu, namun setiap orang tetap bebas dan merdeka. Rouseeau tidak mengenal adanya hak alamiah, hak dasar atau hak asasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam perjanjian masyarakat berarti setiap orang menyerahkan semua haknya kepada masyarakat. Akibat adanya perjanjian masyarakat adalah :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">a) Terciptanya kemauan umum (Volonte Generale)</div><div style="text-align: justify;">Yaitu kesatuan dari kemauan orang-orang yang telah menyelenggarakan perjanjian masyarakat.Volonte generale merupakan kekuasaan yang tertinggi atau kedaulatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b) Terbentuknya masyarakat (Gemeinschaft) </div><div style="text-align: justify;">Gemeinschaft merupakan kesatuan dari orang-orang yang menyelenggarakan perjanjian masyarakat. Masyarakatlah yang memiliki kemauan umum, kekuasaan tertinggi atau kedaulatan yang tidak dapat dilepaskan yang disebut sebagai kedaulatan rakyat. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perjanjian masyarakat telah menciptakan negara. Berarti, ada peralihan dari keadaan bebas ke keadaan bernegara.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Pembenaran Negara dari Sudut Lain</div><div style="text-align: justify;">a. Teori Ethis/Teori Etika</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan teori ini, suatu negara ada karena adanya suatu keharusan susila. </div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan teori ini maka ada 3 pendapat dari para ahli ilmu negara, yaitu :</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1) Plato dan Aristoteles</div><div style="text-align: justify;">Menurut Plato dan Aristoteles, manusia tidak akan berarti bila belum bernegara. Negara merupakan sesuatu hal yang mutlak, tanpa negara maka tidak ada manusia. Oleh karena itu seluruh tindakan negara dapat dibenarkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2) Immanuel Kant</div><div style="text-align: justify;">Menurut Immanuel Kant, tanpa adanya negara maka manusia tidak dapat tunduk pada hukum yang dikeluarkan. Negara adalah ikatan manusia yang tunduk pada hukum, akibatnya tindakan negara dibenarkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3) Wolft</div><div style="text-align: justify;">Wolf berpendapat bahwa keharusan untuk membentuk negara merupakan keharusan moral yang tertinggi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Teori Absoulut dari Hegel</div><div style="text-align: justify;">Menurut Hegel, tujuan manusia adalah kembali pada citacita yang abolut. Penjelmaan cita-cita yang absolut dari manusia adalah negara. Tindakan negara dibenarkan karena negara adalah sesuatu yang dicita-citakan oleh manusia. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">c. Teori Psychologis</div><div style="text-align: justify;">Teori ini menyatakan bahwa alasan pembenaran negara didasarkan pada unsur psychologis manusia, seperti rasa takut, rasa sayang dll sehingga segala tindakan negara dapat dibenarkan.</div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-16883659293820222042015-04-28T03:23:00.002-07:002022-08-19T18:10:36.328-07:00Pengertian Sistem Hukum Nasional Menurut Ahli<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Sistem Hukum Nasional </b></div><div style="text-align: justify;">Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang satu dengan yang lain saling bergantung untuk mencapai tujuan tertentu. Ada juga yang mengatakan bahwa sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari banyak bagian atau komponen yang terjalin dalam hubungan antara komponen yang satu dengan yang lain secara teratur. Sedangkan hukum nasional adalah hukum atau peratuan perundang-undangan yang dibentuk dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan, dasar, dan cita hukum suatu negara. Dalam konteks ini, hukum nasional Indonesia adalah kesatuan hukum atau perundang-undangan yang dibangun untuk mencapai tujuan negara yang bersumber pada Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dikatakan demikian, karena di dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945 itulah terkandung tujuan, dasar, dan cita hukum negara Indonesia. Di dalamnya terkandung nilai-nilai khas budaya bangsa Indonesia yang tumbuh dan berkembang dalam kesadaran hidup bermasyarakat selama berabad-abad. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, sistem hukum nasional Indonesia adalah sistem hukum yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia yang meliputi semua unsur hukum (seperti isi, struktur, budaya, sarana, peraturan perundang-undangan, dan semua sub unsurnya) yang antara satu dengan yang lain saling bergantung dan yang bersumber dari Pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 (Mahfud, 2006:21). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Unsur-unsur sistem hukum </b></div><div style="text-align: justify;">Ketika menyebut unsur-unsur utama sistem hukum, banyak orang mengacu pada Friedman yang menyebutkan adanya tiga unsur yakni substance(materi/substansi), structure (struktur), dan culture (budaya). Namun, banyak juga yang kemudian mengembangkannya ke dalam unsur-unsur yang lebih spesifik sehingga komponennya bukan hanya tiga tetapi lebih dari itu. GBHN-GBHN menjelang masa akhir Orde Baru dalam politik pembangunan hukumnya misalnya menyebut empat unsur yakni isi, aparat, budaya, dan sarana-prasarana (Mahfud, 2006:22). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagai pembanding, Sunaryati Hartono merinci unsur-unsur sistem hukum ke dalam 12 unsur yaitu (1) filsafat (termasuk asas-asas hukum), (2) substansi atau materi hukum, (3) keseluruhan lembaga-lembaga hukum, (4) proses dan prosedur hukum, (5) sumber daya manusia (brainware), (6) sistem pendidikan hukum, (7) susunan dan sistem organisasi serta koordinasi antarlembaga hukum, (8) peralatan perkantoran lembaga-lembaga hukum (hardware), (9) perangkat lunak (software) seperti petunjuk pelaksanaan yang tepat, (10) informasi hukum, perpustakaan dan penerbitan dokumen-dokumen serta buku atau website (melalui internet), (11) kesadaran hukum dan perilaku masyarakat (budaya hukum), dan (12) anggaran belanja negara yang disediakan bagi pelaksanaan tugas-tugas lembaga hukum dan penyelenggaraan pembangunan hukum yang profesional. Sementara itu, Soerjono Soekanto menyebutkan bahwa masalah-masalah yang dipersoalkan dalam sistem hukum mencakup lima hal, yaitu (1) elemen atau unsur-unsur sistem hukum, (2) bidang-bidang sistem hukum, (3) konsistensi sistem hukum, (4) pengertianpengertian dasar sistem hukum, dan (5) kelengkapan sistem hukum. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Peradilan Nasional </b></div><div style="text-align: justify;">Kebebasan lembaga peradilan dari campur tangan dan intervensi kekuatan di luarnya merupakan masalah yang sangat esensial dalam penegakan hukum. Di Indonesia, masalah ini telah menjadi diskusi resmi di kalangan pendiri Republik Indonesia di BPUPKI dan menjadi diskusi publik sejak awal Orde Baru sampai sekarang (Mahfud, 2006:89). </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Penjelasan UUD 1945 sendiri menegaskan keharusan kemerdekaan lembaga peradilan ini, tetapi UUD ini tidak menegaskan prinsip kebebasan itu apakah ke dalam struktur ataukah cukup fungsinya saja. Di berbagai negara yang penegakan hukumnya sudah relatif bagus, secara struktural memang tidak ada keharusan adanya pemisahan tegas antara lembaga yudikatif dan eksekutif, karena yang utama adalah fungsinya. Tetapi, untuk Indonesia ada pertimbangan tertentu yang mendorong adanya pemisahan struktural itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salah satu hal yang perlu ditegaskan bahwa negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 tidaklah menganut paham Trias Politika sepenuhnya. Ini penting ditegaskan karena seringkali muncul pandangan bahwa negara demokrasi itu harus menganut konsep Trias Politika seperti apa adanya. Namun, pelembagaan berbagai kekuasaan negara di Indonesia menunjukkan dengan tegas bahwa para perumus UUD 1945 sangat dipengaruhi oleh ajaran Trias Politika. Dikatakan sebagai dipengaruhi namun tidak menganut Trias Politika karena poros-poros kekuasaan di Indonesia bukan hanya tiga, melainkan semula ada lima yang sejajar, yaitu legislatif (Presiden dan DPR), eksekutif (Presiden), yudikatif (Mahkamah Agung), auditif (BPK), dan konsultatif (DPA). Kemudian di atas kelima poros itu ada MPR yang merupakan lembaga suprematif. Selain itu, poros kekuasaan yang ditentukan UUD 1945 itu tidaklah diletakkan pada posisi yang terpisah secara mutlak melainkan dijalin oleh satu hubungan kerjasama fungsional. Setelah amandemen atas UUD 1945, lembaga-lembaga negara tetap lebih dari tiga tetapi tidak ada lagi yang lebih tinggi antara satu dengan yang lain. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1. Kekuasaan Kehakiman Era Orde Lama </div><div style="text-align: justify;">Sejak kemerdekaan, pada saat pembentukan Kabinet pertama (2 September 1945), di lingkungan eksekutif telah dibentuk Departemen Kehakiman yang eksistensinya berlanjut sampai sekarang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di dalam era Demokrasi Terpimpin yang juga disebut era Orde Lama ini, sistem politik yang dibangun Bung Karno adalah sistem politik otoriter yang mengkonsentrasikan kekuasaan di tangan presiden. Sistem politik yang semacam ini berimbas juga pada dilemahkannya lembaga peradilan dan dihilangkannya kebebasannya. UU No. 19 Tahun 1964 dan UU No. 13 Tahun 1965 memuat ketentuan yang jelas-jelas menghilangkan kebebasan kekuasan peradilan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada pasal 19 UU No. 19 tahun1964 dicantumkan ketentuan bahwa : “Demi kehormatan revolusi, negara dan bangsa atau kepentingan masyarakat yang sangat mendesak, Presiden dapat turut atau campur tangan dalam soal-soal pengadilan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ketentuan ini memperlihatkan bahwa betapa campur tangan Presiden dalam soal-soal pengadilan diberi pembenaran oleh undnag-undang. Meskipun disebutkan bahwa campur tangan itu hanya dapat dilakukan dengan alasan demi kehormatan revolusi, negara, dan bangsa atau kepentingan masyarakat yang sangat mendesak, kriteria alasan-alasan tersebut batas-batasnya tidak ditentukan sehingga ia lebih banyak diserahkan pada pandangan dan kemauan presiden. Seumpama ada kriterianya pun, campur tangan pemerintah atas lembaga peradilan dengan alasan apa pun tetap tidak dapat dibenarkan di dalam negara konstitusional. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2. Pembenahan Masa Orde Baru </div><div style="text-align: justify;">Setelah Orde Baru lahir, dengan tema menegakkan kehidupan yang konstitusional atau melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, maka upaya memberikan kemerdekaan pada kekuasaan kehakiman mulai diteriakkan. Orde Baru memang lahir dengan semangat konstitusionalisme. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Krisis politik dan ekonomi yang melilit negara di masa Demokrasi Terpimpin dinilai sebagai akibat dari terlalu otoriter dan inkonstitusionalnya Bung Karno sebagai Presiden. Untuk mengatasi krisis tersebut, maka ajakan hidup bernegara secara konstitusional diteriakkan di mana-mana. Komitmen untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945 diperkokoh dan demokratisasi ditawarkan sebagai babakan baru dalam kehidupan bernegara. Sejauh menyangkut independensi kekuasaan kehakiman, gugatan-gugatan atas eksistensi UU No. 19 Tahun 1964 dan UU No. 13 Tahun 1965 diteriakkan secara gencar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Keluarnya Tap MPRS No. XIX Tahun 1966 dapat dianggap sebagai pernyataan tentang inkonstitusionalnya kedua UU produk Orde Lama itu, terutama sejauh menyangkut campur tangan presiden. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada awal Orde Baru, Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) Jawa Tengah menyampaikan pendapat agar badan-badan peradilan baik secara organisatoris maupun secara administratif finansial diletakkan di bawah Mahkamah Agung sebagai alat kelengkapan negara yang berdiri sendiri. Namun, langkah awal tersebut ternyata harus surut ketika pada tahun 1970 diundangkan UU No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-Pokok kekuasaan kehakiman yang ternyata masih menganut sistem pembinaan administratif dan finansial hakim oleh eksekutif. Hal ini tetap dapat menjadi persoalan jika ia dikaitkan dengan keinginan untuk mengimplementasikan prinsip kekuasaan kehakiman yang bebas merdeka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3. Era Reformasi </div><div style="text-align: justify;">Setelah pemerintahan Orde Baru jatuh melalui reformasi pada bulan Mei tahun 1998, semua produk hukum era Orde baru yang berwatak konservatif segera diubah. Ini sesuai dengan dalil bahwa sebagai produk politik maka hukum-hukum akan berubah sejalan dengan perubahan politik. Hukum-hukum yang diubah ketika itu adalah hukum-hukum di bidang politik yang terkait dengan hubungan kekuasaan yang perubahannya diarahkan dari watak sentralistik dan otoriter menjadi partisipatif dan demokratis. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hukum di bidang kekuasaan kehakiman yang selama Orde Baru terlalu membuka peluang bagi campur tangan pihak eksekutif kemudian diubah dan diganti. UU No. 14 Tahun 1970 diganti dengan UU No. 35 Tahun 1999 yang salah satu politik hukumnya adalah menyatuatapkan kekuasaan kehakiman di bawah Mahkamah Agung. Dengan penyatuatapan ini, maka pembinaan hakim yang semula dipencar ke eksekutif (dalam hal kepegawaian, administratif dan finansial) dan ke yudikatif atau MA (dalam hal teknis yudisial) berdasarkan UU tersebut disatukan semua di bawah Mahkamah Agung. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Perkembangan yang lebih maju dalam politik hukum kekuasaan kehakiman ini kemudian dituangkan juga dalam amandemen UUD 1945. Pada amandemen ketiga tahun 2001, pasal 24 ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi dengan kompetensi yang berbeda. Mahkamah Konstitusi dimunculkan sebagai lembaga negara dengan hak melakukan uji materi (judicial review atau secara lebih spesifik melakukan constitutional review) UU terhadap UUD. Mahkamah Konstitusi juga mempunyai tugas khusus lain yaitu memutus pendapat DPR bahwa Presiden/Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat; memutus pendapat DPR bahwa Presiden telah melanggar hal-hal tertentu yang disebutkan di dalam UUD sehingga mereka dapat diproses untuk diberhentikan; memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD; memutus pembubaran parpol dan memutus sengketa hasil pemilu. Sementara itu, Mahkamah Agung mengadili perkara-perkara konvensional lainnya ditambah dengan hak uji materi peraturan perundang-undangan dibawah UU terhadap peraturan perundangan yang lebih tinggi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain mengatur pembentukan Mahkamah Konstitusi perubahan ketiga UUD 1945 juga memperkenalkan lembaga negara baru dalam rumpun kekuasaan kehakiman sebagai lembaga pembantu (auxiliary institution) yaitu Komisi Yudisial (KY). UU tentang Komisi Yudisial dibentuk pada tahun 2004 melalui UU No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, sedangkan Komisi Yudisial sendiri baru dibentuk pada pertengahan tahun 2005. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4. Hukum dan Peradilan Internasional </div><div style="text-align: justify;">Dalam hubungan antarnegara sangat mungkin muncul pertikaian akibat ketidaksepahaman dua atau beberapa negara mengenai suatu hal. Karena itu dibutuhkan suatu aturan yang disepakati bersama dan dihormati secara internasional oleh negara-negara yang ada di dunia. Dua atau lebih negara dapat menjalin kesepakatan mengenai maslaah bersama. Kesepakatan semacam ini dibutuhkan agar tercipta ketertiban dunia. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut Mochtar Kusumaatmadja menyatakan bahwa hukum internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara, antara negara dengan negara. Hukum internasional diberlakukan dalam rangka menjaga hubungan dan kerja sama antarnegara. Karena itu, hukum tersebut tidak boleh dibuat tanpa memperhatikan kepentingan masing-masing negara. Untuk itu, hukum internasional harus memperhatikan asas-asas berikut: </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">a. Asas teritorial </div><div style="text-align: justify;">Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang di wilayahnya. Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">b. Asas kebangsaan </div><div style="text-align: justify;">Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk mengatur warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun berada, tetap berada di bawah jangkauan hukum negara asalnya. Asas ini mempunyai kekuatan exteritorial. Artinya, hukum suatu negara tetap berlaku bagi warga negaranya walaupun dia berada di negara lain. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">c. Asas kepentingan umum </div><div style="text-align: justify;">Asas ini didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Apabila ketiga asas ini tidak diperhatikan, akan timbul kekacauan dalam hubungan antarbangsa (internasional). Oleh sebab itu, antara satu negara dengan negara lain perlu ada hubungan yang teratur dan tertib dalam bentuk hukum internasional.</div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7977346909969536994.post-18818011919192759022015-04-28T03:23:00.001-07:002022-08-19T18:10:36.310-07:00Pengertian Dan Fungsi Skala Pengukuran Menurut Ahli<div style="text-align: justify;"><b>Pengertian Dan Fungsi Skala Pengukuran</b></div><div style="text-align: justify;">Skala dapat diartikan garis atau titik tanda yang berderet-berderet dan sebagainya yang sama jarak antaranya, dipakai untuk mengukur atau menentukan tingkatan atau banyaknya sesuatu . Jadi skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistimatik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Kaidah-kaidah yang berbeda menghendaki skala serta pengukuran yang berbeda pula. Misalnya, orang dapat digambarkan dari beberapa karakteristik: umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat pendapatan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah angka, penetapan, dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat isomorphism dengan realita. Prinsip isomorphism, artinya terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang diperoleh dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variable. Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan jenis data sangat berpengaruh terhadap pemilihan model atau alat uji statistik. Tidak sembarangan jenis data dapat digunakan oleh alat uji tertentu. Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dengan operasi matematik /peralatan statistik yang digunakan akan menghasilkan kesimpulan yang bias dan tidak tepat/relevan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Macam-macam Skala Pengukuran</b></div><div style="text-align: justify;"><b>a) . Skala Nominal</b></div><div style="text-align: justify;">Skala pengukuran nominal digunakan untuk menklasifikasi obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidak-adanya karaktersitik tertentu. Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari mengkategorikan, memberi nama dan menghitung fakta-fakta dari objek yang diobservasi</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala Nominal merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat skala pengukuran. Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Sebagai contoh, klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat. Atau, bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan. Tidak jarang digunakan nomor-nomor yang dipilih sekehendak hati sebagai pengganti nama-nama atau sebutan-sebutan, untuk membedakan benda-benda atau peristiwa-peristiwa berdasarkan beberapa karakteristik.. Skala nominal biasanya juga digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal. Data semacam ini sering disebut data hitung ( count data) atau data frekuensi. Contoh lain yang dapat mendekatkan pemahaman kita terhadap skala pengukuran nominal dapat dilihat sebagai berikut : Pertama Penggunaan nomor “1” untuk menyebut kelompok barang yang cacat dari suatu proses produksi dan nomor “0” untuk menyebut kelompok barang yang tidak cacat dari suatu proses produksi, Kedua :Jawaban pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan “tidak” diberi angka 2.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>b) . Skala Ordinal (Ranking) </b></div><div style="text-align: justify;">Skala Ordinal terjadi bila obyek yang ada dalam satu katagori suatu skala tidak hanya berbeda dengan obyek-obyek itu, tetapi juga mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Hubungan yang ada biasa kita jumpai diantara kelas-kelas adalah : lebih tinggi, lebih disenangi, lebih sering, lebih sulit, lebih dewasa dan sebagainya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pengukuran yang dilakukan dalam skala ordinal adalah obyek dibedakan menurut persamaanya dan menurut urutannya. Jadi dapat dibuat urutan atau rangking yang lengkap dan teratur diantar kelas-kelas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala Ordinal adalah skala yang merupakan tingkat ukuran kedua, yang berjenjang sesuatu yang menjadi ‘lebih’ atau ‘kurang’ dari yang lainnya, ukuran ini digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah hingga tertinggi dan sebaliknya yang berarti peneliti sudah melakukan pengukuran terhadap variable yang diteliti. Contoh : mengukur kejuaraan olah raga, prestasi kerja, senioritas pegawai. Misalnya : Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik yang dipelajari. Misal, kita ingin mengetahui preferensi responden terhadap merek indomie goreng: merek Sarimi, Indomie, Mie Sedap, Gaga Mie kemudian responden diminta untuk melakukan ranking terhadap merek mie goreng dengan memberi angka 1 untuk merek yang paling disukai, angka 2 untuk rangking kedua, dst. Rangkuman hasil Rangking Merek mie goreng sebagai berikut : Indomie = 1 , Mie Sedap = 2, Sarimi = 3, Gaga Mie = 4</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tabel ini menunjukkan bahwa merek Indomie lebih disukai daripada Mie Sedap, merek Mie Sedap lebih disukai daripada Sarimi, dsb. Walaupun perbedaan angka antara preferensi satu dengan lainnya sama, namun kita tidak dapat menentukan besarnya nilai preferensi dari suatu merek terhadap merek lainnya. Uji statistik yang sesuai adalah modus, median, distribusi frekuensi dan statistik non-parametrik seperti rank order correlation.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu. Misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka-angkanya, harus dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi, tidak boleh di buat 1=sangat puas, 2=tidak puas, 3=puas dstnya. Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang puas dstnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, yang perlu diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah meskipun nilainya sudah memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. Dengan kata lain juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa kepuasan yang sangat puas lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat tidak puas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak dapat menerapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang sesuai dengan skala ordinal juga adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>c) . Skala Interval </b></div><div style="text-align: justify;">Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. perbedaan karakteristik antara obyek yang berpasangan dengan lambang bilangan satu dengan lambang bilangan berikutnya selalu tetap. Jika dalam pengukuran preferensi responden terhadap merek indomie goreng tersebut diasumsikan bahwa urutan kategori menunjukkan preferensi yang sama, maka kita dapat mengatakan bahwa perbedaan indomie goreng merek urutan ke 1 dengan 2 adalah sama dengan perbedaan merek 2 dengan lainnya. Namun demikian, kita tidak bisa mengatakan 3 bahwa merek yang mendapat ranking 5 nilainya lima kali preferensi daripada merek 1. Uji statistik yang sesuai adalah semua uji statistik kecuali uji yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan. Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak. Angka 0 (nol) untuk thermometer memiliki makna yang sangat berpengaruh dan bukan berarti dapat diabaikan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Misalnya pada pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah A = 10oC, daerah B = 15oC dan daerah C=20oC. Kita bisa mengatakan bahwa selisih suhu daerah B, 5oC lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih suhu daerah C dengan daerah B adalah 5oC. (Ini menunjukkan pengukuran interval sudah memiliki jarak yang tetap). Tetapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa suhu daerah C dua kali lebih panas dibandingkan daerah A (artinya tidak bisa jadi kelipatan). Kenapa ? Karena dengan pengukuran yang lain, misalnya dengan Fahrenheit, di daerah A suhunya adalah 50oF, di daerah B = 59oF dan daerah C=68oF. Artinya, dengan pengukuran Fahrenheit, daerah C tidak dua kali lebih panas dibandingkan daerah A, dan ini terjadi karena dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>d) . Skala Rasio</b></div><div style="text-align: justify;">Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapa semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya Berat : Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2. atau berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dua skala Pengukuran Pertama (Nominal dan Ordinal) adalah skal pengukuran Kualitatif karena karakteristiknya tidak namuric, (contoh : Jenis Kelamin, pekerjaan, dan lain-lain). sedangkan dua skala terakhir (Interval dan Rasio) adalah skala kuantitatif yang diekspresikan lewat numeric (contoh : berat, tinggi, biaya, pendapatan dan lain-lain)</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Macam-macam Skala Pengukuran Untuk Instrument</b></div><div style="text-align: justify;">Keempat skala diatas jika akan digunakan dalam kuisioner dapat dilakukan dengan pendekatan, misalnya Skala Likert , Skala Guttman, dan Semantic Differential, Rating Scale</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">1 . Skala Likert</div><div style="text-align: justify;">Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat Penting (SP), Penting (P), Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat Tidak Penting (STP). Untuk penilaian ekspektasi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: Sangat Penting (SP) = 5, Penting (P)= 4, Ragu-ragu (R) : 3, Tidak Penting (TP) : 2 , Sangat Tidak Penting (STP) : 1. sedangkan untuk penilaian persepsi pelanggan, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: Sangat Baik (SB) : 5, Baik (B) : 4, Ragu-ragu (R): 3, Tidak Baik (TB) : 2 Sangat Tidak Baik (STB) : 1</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Keuntungan skala Likert adalah :</div><div style="text-align: justify;">a. Mudah dibuat dan diterapkan</div><div style="text-align: justify;">b. Terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan-pertanyaan, asalkan mesih sesuai dengan konteks permasalahan</div><div style="text-align: justify;">c. Jawaban suatu item dapat berupa alternative, sehingga informasi mengenai item tersebut diperjelas.</div><div style="text-align: justify;">d. Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah item tersebut diperjelas</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">2) Skala Guttman </div><div style="text-align: justify;">Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas. diantaranya : ‘ya’ dan ‘tidak’; ‘benar-salah’, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi, kalau pada Skala Likert terdapat 1,2,3,4,5 interval, dari kata ‘sangat setuju’ sampai ‘sangat tidak setuju’, maka pada Skala Guttman hanya ada dua interval yaitu ‘setuju’ atau ‘tidak setuju’. Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">3) Skala Thurstone</div><div style="text-align: justify;">Pernyataan yang diajukan kepada responden disarankan oleh Thurstone untuk tidak terlalu b-anyak, diperkirakan antara 5 sampai 10 butir pertanyaan atau pernyataan. Pembuatan skala Thurstone dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut.</div><div style="text-align: justify;">1) Mengumpulkan sejumlah pernyataan misalnya 50-100 tingkatan yang merepresentasikan secara luas perbedaan tingkat, disenangi, netral, dan tidak disenangi terhadap suatu objek atau subjek yang hendak diteliti.</div><div style="text-align: justify;">2) Pernyataan ini diberikan pada sejumlah responden misal 50 orang atau lebih yang cukup mengenal terhadap objek atau subjek agar dapat memilih ke dalam 11 tingkatan kategori tersebut. Kategori A terdiri atas pernyataan yang dianggap disenangi atau favorit, E F netral, dan J K merupakan kategori tidak disenangi atau tidak favorit.</div><div style="text-align: justify;">3) Klasifikasi pernyataan ke dalam kategori, dengan pertimbangan penilaian terhadap objek atau subjek secara psikologis, tetapi hanya merefleksikan persepsi mereka terhadap kategori pernyataan yang disediakan.</div><div style="text-align: justify;">4) Pernyataan yang nilainya menyebar dibuang, dan pernyataan yang mempunyai nilai bersamaan digunakan untuk pembuatan skala.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skor tinggi pada skala berarti mereka memiliki tingkat prasangka terhadap sifat yang ingin diteliti. Skor terendah berarti responden mempunyai sifat favorit terhadap sifat yang ingin diteliti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala Thurstone tidak terlalu banyak digunakan sebagai instrumen di bidang pendidikan karena model ini mempunyai beberapa kelemahan yang di antaranya seperti berikut.</div><div style="text-align: justify;">a) Memerlukan terlalu banyak pekerjaan untuk membuat skala.</div><div style="text-align: justify;">b) Nilai pada skala yang telah dibuat memungkinkan pada skor sama mempunyai sikap berbeda.</div><div style="text-align: justify;">c) Nilai yang dibuat dipengaruhi oleh sikap para juri atau penilai. d. Memerlukan tim penilai yang objektif.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">4). Semantic Differential </div><div style="text-align: justify;">Skala ini merupakan salah satu dari skala factor yang dikembangkan untuk menganalisis dua masalah :</div><div style="text-align: justify;">Pengukuran populasi dan multidimensional </div><div style="text-align: justify;">Pengungkapan dimensi yang belum dikenal atau belum diketahui </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode skala ini dikembangkan khususnya untuk mengukur arti psikologis dari suatu objek di mata seseorang. Metode ini didasarkan pada proporsi bahwa suatu objek memiliki berbagai dimensi pengertian konotatif yang berada dalam ruang cirri multidimensi yang disebut ruang semantic.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Metode ini dibuat dengan menempatkan dua (dua) skala penilaian dalam titik ekstrim yang berlawanan yang biasa disebut bipolar. Biasanya di antara titik ekstrim di dadapati 5 atau 7 tititk-titik butir skala dimana responden menilai suatu konsep atau lebih pada setiap butir skala.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Untuk lebih jelasnya tampilan butir-butir skala semantic diffrensial sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;">Baik —–, ——, ——, ——, ——, ——-, —— Buruk</div><div style="text-align: justify;">Lambat —–, ——, ——, ——, ——, ——-, —— Cepat</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Differensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinu yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.</div>Kendawanganhttp://www.blogger.com/profile/09371916146972983940noreply@blogger.com